Dear Investor Pemula, Ini Jenis-jenis Reksadana Konvesional

Reksadana konvensional adalah jenis Reksadana yang dapat dilakukan di semua jenis efek keuangan, seperti saham, obligasi dan deposito.
Ilustrasi - Investasi. (Foto: Tagar/Unsplash/@austindistel)

Jakarta - Mungkin Anda sedikit banyak paham mengenai investasi, terlebih bagi kaum muda yang kini melek akan teknologi. Banyak platform digital hingga non digital menawarkan investasi, sebut saja Reksadana.

Menurut Undang-Undang Pasar Modal No. 8 Tahun 1995, pasal 1 ayat (27) didefinisikan bahwa Reksadana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi.

Dari pengertian tersebut didapatkan sebuah makna, bahwa untuk berinvestasi Reksadana, Anda tidak butuh pengalaman khusus, karena dana yang Anda berikan nantinya akan dikelola dengan tepat.

Apa itu Reksadana konvensional? Reksadana konvensional adalah jenis Reksadana yang dapat dilakukan di semua jenis efek keuangan, seperti saham, obligasi dan deposito. Tentunya harus diawasi dengan batasan-batasan investasi sebagaimana ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Berikut ini beberapa jenis Reksadana konvensional.


Reksadana Pendapatan Tetap

Reksadana pendapatan tetap adalah Reksadana dengan tingkat potensi risiko sedikit di atas Reksadana pasar uang. Reksadana pendapatan tetap lebih cocok untuk kita yang memiliki tujuan investasi jangka pendek ke menengah (1 – 3 tahun). 

Mengapa disebut pendapatan tetap? karena nanti produk Reksadana akan dikelola pada surat utang (obligasi). Investasi obligasi menawarkan kupon yang pembayarannya tetap.


Reksadana Pasar Uang

Reksadana pasar uang adalah Reksadana dengan tingkat potensi risiko yang paling rendah. Reksadana pasar menerapkan sisterm 100% dananya dikelola di pasar uang, seperti tabungan, deposito, giro, surat utang dengan tempo kurang dari 1 tahun. Reksadana pasar uang sangat pas bagi kita yang memiliki tujuan investasi jangka pendek (di bawah 1 tahun) atau kebutuhan dana darurat.


Reksadana Saham

Reksadana saham adalah Reksadana dengan tingkat potensi risiko paling tinggi. Reksadana pendapatan saham lebih cocok untuk kita yang memiliki tujuan investasi jangka panjang (lebih dari 5 tahun). Salah satu yang cocok untuk menggunakan Reksadana saham adalah berinvestasi tentang pendidikan anak.


Reksadana Campuran

Reksadana pendapatan campuran adalah Reksadana dengan tingkat potensi risiko di atas Reksadana pendapatan tetap. Reksadana campuran lebih cocok untuk kita yang memiliki tujuan investasi jangka menengah (3 – 5 tahun).

Itulah Reksadana Konvesional yang ada, semoga bermanfaat bagi anda yang ingin memulai berinvestasi.[]


(Erlangga)

Baca Juga:

Berita terkait
Mengenal Won Mata Uang Korea Selatan dan Ciri Khasnya
Mata uang won hadir pada tahun 1902 di Korea, di mana saat itu Korea Utara dan Selatan masih menjadi satu.
Mengenal Lira, Mata Uang Turki dan Sejarahnya
Pengenalannya sebagai mata uang dibagi menjadi dua fase. Fase pertama terjadi antara tahun 1923 dan 2005.
Sejarah Dollar AS Menjadi Mata Uang Dunia
Ketidakpastian ekonomi dan ancaman resesi dunia membuat investor melepas rupiah dan membeli dollar.
0
Tinjau Lapak Hewan Kurban, Pj Gubernur Banten: Hewan Kurban yang Dijual Dipastikan Sehat
Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar meninjau secara langsung lapak penjualan hewan kurban milik warga di Kawasan Puspiptek.