5 Tips Memulai Investasi Reksadana untuk Generasi Milenial

Instrumen investasi ini diperkirakan akan terus tumbuh seiring dengan pemulihan ekonomi di masa memudarnya Covid-19.
Ilustrasi uang. (Foto: Tagar/Ist)

Jakarta – Investasi reksadana memang menguntungkan bila dilihat dari hasil yang diperoleh. Oleh sebab itu, saat ini banyak generasi milenial mulai melakukan investasi reksadana ini. Bahkan, instrumen investasi ini diperkirakan akan terus tumbuh seiring dengan pemulihan ekonomi di masa memudarnya Covid-19. Namun, jika Anda masih baru dalam investasi ini sebaiknya Anda memahami tips terkait investasi reksadana.

Dilansir dari berbagai sumber, berikut ada 5 tips investasi reksadana untuk pemula.


1. Ketahui jenis-jenisnya

Investasi reksadana memiliki beberapa jenis yang bisa Anda pilih berdasarkan kebutuhan dan kemampuan. Terdapat empat jenis reksadana yang biasa digunakan oleh para investor di Indonesia. Pertama yaitu reksadana saham, jenis reksadana ini menawarkan keuntungan yang cukup besar. Kemudian yang kedua adalah reksadana campuran yang merupakan kombinasi dari beberapa jenis investasi dalam berbagai instrumen.

Yang ketiga adalah reksadana pendapatan tetap, yang bertujuan memberikan tingkat pengembalian (return) yang menarik dengan kestabilan modal. Lalu yang keempat adalah reksadana pasar uang. Reksadana ini adalah yang paling aman dengan tingkat risiko yang kecil.


2. Cari manajer investasi yang suda terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

Reksadana biasanya dikelola oleh manajer investasi. Maka sebelum memutuskan berinvestasi reksadana Anda harus mencari produk dan perusahaan manajer investasi yang terdaftar OJK. Tips agar Anda terhindar dari investasi reksadana bodong. Ciri utama reksadana bodong biasanya menawarkan keuntungan investasi yang sangat besar. Namun, bisa jadi risiko yang ditanggung juga besar.


3. Pahami cara kerja reksadana

Investasi reksadana memiliki verifikasi tersendiri yang mana investasi ini dibagi lagi ke beberapa instrumen. Dengan begitu, investasi ini tidak hanya untuk satu perusahaan saja, melainkan pada beberapa perusahaan. Oleh karena itu, jika investasi di perusahaan A mengalami penurunan, maka instrumen reksadana Anda ikut turun. Dalam hal ini, karena ada perusahaan lain yang meng-cover, Anda tidak perlu khawatir karena ada manajer investasi yang akan membantu dalam memilihkan perusahaan-perusahaan yang baik untuk ditanami reksadana.


4. Pilih jangka waktu yang tepat

Dalam investasi reksadana, Anda perlu menentukan jangka waktu untuk berinvestasi. Tipsnya Anda harus memilih jangka waktu sesuai dengan kebutuhannya. Terdapat investasi reksadana jangka pendek untuk kurun waktu 1-3 tahun. Sementara untuk jangka menengah, rentang waktu 1-5 tahun. Lalu, jangka panjang dapat digunakan dalam waktu lebih dari lima tahun.

Jika Anda merasa kebingungan menentukan jangka waktu yang pas, maka Anda dapat berkonsultasi dengan manajer investasi. Dengan begitu, manajer investasi akan mengarahkan Anda mengenai jangka waktu yang tepat dan menyesuaikan dengan uang yang Anda miliki.


5. Rajin mengevaluasi investasi

Sebagai investor pemula, hal berikutnya yang harus Anda lakukan adalah mengevaluasi secara berkala segala tindakan Anda dalam berinvestasi. Evaluasi seperti ini sangat penting agar investasi Anda tetap sesuai dengan tujuan dan tidak sia-sia.

(Fadhil Ramadhan)


Baca Juga 








Berita terkait
Trimegah Sangkal Ikut Kelola Reksa Dana Jiwasraya
Perusahaan manajer investasi, Trimegah Asset Management menyangkal keterlibatannya dalam pengelolaan reksa dana PT Asuransi Jiwasraya.
Corona, Reksa Dana Proteksi Pilihan Aman Investasi
Penyebaran virus corona Covid-19 berdampak terhadap perekonomian. Di tengah penurunan kinerja pasar modal, reksa dana menjadi pilihan investasi.
Peranan Manajer Investasi dalam Investasi Reksa Dana
Keterlibatan 13 manajer investasi dalam kasus korupsi Asuransi Jiwasraya bisa mempengaruhi kepercayaan investor kepada produk reksa dana.