Dandim 0603 Lebak Kumpulkan Babinsa

Kata Nur Wahyudi, sampai saat ini, toleransi antara agama di Lebak cukup baik. Jika ada yang ingin memecah belah, TNI berada di garda depan
Dandim 0603 Lebak Letkol Infanteri Nur Wahyudi, Senin 16 November 2020 (Foto:Tagar/Jumri)

Lebak - Dandim 0603 Lebak Letkol Inf Nur Wahyudi menegaskan, prajurit TNI akan berada di garda paling depan seandainya ada oknum atau kelompok-kelompok yang ingin mencoba memecah belah persatuan bangsa khususnya di Kabupaten Lebak. Kata Nur Wahyudi, pihaknya juga telah memanggil Babinsa dan Danramil yang ada di Kodim 0603 Lebak.

"Ada 25 orang Babinsa beserta Danramil yang ada di Kodim 0603, kita kumpulkan. Mereka diberikan arahan agar nantinya melakukan pemahaman di masing-masing tempat binaannya," kata Dandim 0603 Lebak Letkol Infanteri Nur Wahyudi kepada Tagar, Senin, 16 November 2020.

Ia memaparkan bahwa paham radikalisme dan komunisme di Lebak tak boleh muncul dan harus kita cegah. Menurut Dandim, seluruh prajurit adalah alat utama dan harus selalu siap ketika dibutuhkan oleh negara.

Nur Wahyudi menyebut, pernyatan yang dia katakan itu sesuai dengan pesan dari Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto di Jakarta pada Minggu 15 November 2020 kemarin. Kata Nur Wahyudi, sampai saat ini, toleransi antara agama yang ada di Lebak cukup baik. Dia mengakui, dalam melakukan pencegahan munculnya paham radikalisme tak bisa berjalan sendiri, berbagai elemen harus terlibat seperti stakeholder dan kepolisian.

Menurut mantan Pasukan elit (Koppassus) di TNI tersebut, pihaknya selalu melakukan pendekatan-pendekatan ke masyarakat dan tokoh-tokoh agama yang ada di Lebak. Seperti, diketahui, masyarakat Lebak sangat agamis, kita harus mencoba berkomunikasi dengan mereka.

Dandim menjelaskan, saat ini telah melakukan upaya-upaya pencegahan menangkal paham radikalisme muncul di Lebak salah satunya lewat program inovasi safari shubuh. Kata Dandim, dia seminggu sekali atau dua kali selalu shallat berjama'ah di masing-masing masing majsid.

"Sudah dilakukan selama tiga kali, untuk titik-titiknya safari subuh ini, kita lakukan di tiap-tiap koramil yang ada masjid. Setlah shalat, kita berikan edukasi dan pemahaman bahayanya radikalisme dan komunisme," kata dia.

Selain itu, ia berharap agar masyarakat tak mudah terprovokasi dengan munculnya isu-isu yang bisa memecah belah bangsa, sehingga tak merugikan diri sendiri dan orang lain. Dandim menyebut, kegiatan yang dia lakukan penting karena bagian dari komunikasi untuk mendekatkan diri dengan masyarakat.

"Selain beribadah, kita juga bisa mendekatkan diri menitipkan diri kepada masyarakat. Filosofisnya, kita harus seperti matahari yang selalu konsisten menerangi bumi," tutur Letkol Nur Wahyudi. []

Baca juga:


Berita terkait
Nasib Oknum DPRD Lebak yang Diduga Mesum Belum Jelas
Nasib anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Lebak berinisial UM yang diduga berbuat mesum belum jelas
MUI Lebak Kecam Aksi Anarkis Saat Demo
Ketua MUI Lebak, K.H Pupu Mahpudin mengecam tindakan anarkis, intoleran dan vandalisme saat melakukan demo
400.000 Bidang Tanah di Lebak Belum Bersertifikat
Sekitar 400.000 bidang tanah di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten hingga kini belum bersertifikat. Hal ini diperkirakan bisa memicu konflik.