Jakarta - Sekretaris DPW Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DKI Jakarta Elva Farhi Qolbina mengatakan dana bantuan partai politik (parpol) yang didapat partainya dari APBD DKI sebesar Rp 2 miliar akan digunakan untuk mengembangkan media sosial PSI.
Selain itu, Elva mengatakan dana bantuan parpol dari pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2020 DKI akan dipakai untuk kebutuhan internal partainya.
"Kami akan memanfaatkan dana bantuan parpol itu untuk kegiatan pendidikan politik, pengembangan sumber daya di Dewan Perwakilan Wilayah (DPW), pengembangan media sosial dan website," kata Elva kepada Tagar, Selasa, 17 Desember 2019.
Nilai itu didapatkan setelah Paripurna DPRD mengesahakan kenaikan dana bantuan parpol dari Rp 2.400 per suara pada 2019 menjadi 5.000 rupiah per suara pada 2020.
Dalam pengaplikasian pemakaian untuk kebutuhan PSI, kata Elva, untuk pendidikan politik nantinya akan berupa seminar, diskusi publik, dan kaderisasi. Dia menyebut, dana tersebut semuanya akan kembali ke publik karena bersumber dari APBD DKI.
Seperti slogan PSI di DPRD, 'Siap kerja, siap diawasi'
PSI mengaku, hingga kini masih memanfaatkan dana bantuan parpol dari APBD DKI 2019. Dari dana bantuan parpol tahun lalu, PSI mendapatkan Rp 970 juta.
Sebagai bentuk transparansi PSI terhadap penggunaan APBD, kata Elva, mekanisme pelaporan ke publik tetap akan dilakukan. Mekanisme ini dibuat agar publik mengetahui apa yang PSI kerjakan. "Seperti slogan PSI di DPRD, 'Siap kerja, siap diawasi'," ujarnya.
Anggota Dewan dan Pemerintah Daerah DKI Jakarta sepakat dengan kenaikan dana bantuan parpol saat Sidang Paripurna DPRD DKI, Rabu, 11 Desember 2019. Jumlah anggaran yang dikucurkan untuk bantuan dana parpol mencapai Rp 27 miliar untuk sepuluh parpol di DPRD DKI dengan rician sebagai berikut:
1. PDI Perjuangan dengan 1.336.324 suara mendapat Rp 6.681.620.000
2. Partai Gerindra dengan 935.793 suara memperoleh Rp 4.678.965.000
3. PKS dengan 917.005 suara mendapatkan Rp 4.585.025.000
4. PSI dengan 404.508 suara memperoleh Rp 2.022.540.000
5. Partai Demokrat dengan 386.434 suara mendapatkan Rp 1.932.170.000
6. PAN dengan 375.882 suara mendapatkan Rp 1.879.410.000
7. Partai Nasdem dengan 309.790 suara mendapatkan Rp 1.548.950.000
8. PKB dengan 308.212 suara medapatkan Rp 1.541.060.000
9. Partai Golkar dengan 300.246 suara mendapatkan Rp 1.501.230.000
10. PPP dengan 176.835 suara memperoleh Rp 884.175.000