Dampak Mobil Dipasangi Stiker Kendali BBM di Aceh

Selama tanggal 19 hingga 25 Agustus, total stiker yang sudah ditempel di kendaraan di Aceh sebanyak 74.049 buah.
Sejumlah petugas tampak sedang memasang stiker BBM Bersubdisi di Aceh. Selama tanggal 19 hingga 25 Agustus, total stiker yang sudah ditempel di kendaraan sebanyak 74.049 buah.(Foto: Tagar/Istimewa)

Banda Aceh - Sepekan masa sosialisasi program stiker BBM subsidi, telah terlampaui. Program yang digelar Pemerintah Aceh bersama Pertamina dan Hiswana ini, bertujuan agar penyaluran BBM subsidi lebih tepat sasaran.

Unit Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Marketing Operation Region (MOR) I, Roby Hervindo menyebutkan, selama tanggal 19 hingga 25 Agustus, total stiker yang sudah ditempel di kendaraan sebanyak 74.049 buah.

"Untuk stiker Premium, terpasang 29.359 buah sedang stiker Solar terpasang 44.690 buah. Menariknya, sebagian kendaraan yang termasuk kategori mewah, menjadi urung dipasangi stiker. Mereka kemudian beralih pakai Pertalite, Pertamax, Dex atau Dexlite," kata dia, Jumat, 28 Agustus 2020.

Program ini berdampak pada konsumsi BBM. Dalam sepekan masa sosialisasi dan pemasangan stiker, tercatat penyaluran Premium dan Solar subsidi mengalami penurunan.

Meski demikian, dari 29.539 stiker Premium yang ditempel, sekitar 2 ribuan pemilik kendaraan mewah tetap rela memasang stiker yang bertuliskan "Bukan Untuk Masyarakat Yang Pura-Pura Tidak Mampu" itu. Di antaranya mobil jenis Toyota Innova dan Honda Jazz keluaran baru.

Sedangkan stiker Solar, kata Roby, sekitar 4 ribuannya terpasang di kendaraan modern masa kini seperti Mitsubishi Pajero dan Toyota Innova. Padahal pabrikan kendaraan tersebut, jelas mencantumkan dalam buku panduan agar kendaraan menggunakan BBM diesel dengan minimum Cetane Number (CN) 51.

"Program ini berdampak pada konsumsi BBM. Dalam sepekan masa sosialisasi dan pemasangan stiker, tercatat penyaluran Premium dan Solar subsidi mengalami penurunan. Konsumsi rata-rata harian Premium pada tanggal 19 hingga 25 Agustus mencapai 454 ribu liter, turun dibanding rerata harian normal bulan Juli sejumlah 456 ribu liter," kata Roby.

Sebaliknya, lanjut Roby, konsumsi BBM berkualitas menunjukkan peningkatan. Konsumsi rata-rata harian Pertalite mencapai 1.083.000 liter per hari. Meningkat dibanding rata-rata harian normal bulan Juli sejumlah 1.039.000 liter. Pertamax juga naik, sebanyak 264 ribu liter per hari dibanding harian normal bulan Juli yang mencapai 234 ribu liter.

Disebutkan Roby, kenaikan konsumsi juga terjadi pada Dexlite. Pada sepekan pelaksanaan program, konsumsinya mencapai 30 ribu liter per hari. Naik dibanding rata-rata harian normal bulan Juli sejumlah 15 ribu liter.

“Untuk Dex, konsumsi sebanyak 4 ribu liter per hari, sedangkan harian normal bulan Juli sebanyak 3 ribu liter,” tutur Roby.

Program stiker BBM ini juga membawa dampak pada antrean kendaraan di SPBU. Andre, warga Jalan Sukarno Hatta, Banda Aceh mengatakan, belakangan ini antrean mobil yang mengisi BBM di SPBU 14231462 sudah mulai berkurang.

Selain itu, lanjut dia, pelayanan di SPBU pun kini makin tertib. Konsumen yang ingin mengisi BBM non subsidi tidak terhalang lagi dengan antrean seperti sebelum program.

“Tidak lagi panjang mengular, menutup rumah dan toko sekitar SPBU,” ucap Andre. []

Baca juga: 

Berita terkait
LAKI Aceh Tamiang Soroti Legalitas Kerja Sama BUMD
Untuk menjadi direktur dan komisaris, yang bersangkutan tidak sedang sebagai kader atau pengurus partai politik.
Miris, Sekolah Reot Daerah Penghasil Gas di Aceh
Kondisi Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS) Darussalam, di Desa Abeuk Reuling, Kecamatan Sawang, Kabupaten Aceh Utara, Aceh, sangat memprihatinkan.
Wakil Wali Kota Banda Aceh Positif C-19
Wakil Wali Kota Banda Aceh, Zainal Arifin dinyatakan positif terpapar C-19 pada Jumat, 28 Agustus 2020.
0
Penduduk Asli Pertama Amerika Jadi Bendahara Negara AS
Niat Presiden Joe Biden untuk menunjuk Marilynn “Lynn” Malerba sebagai bendahara negara, yang pertama dalam sejarah Amerika Serikat (AS)