Daerah Jawa Tengah dengan Perantau Mudik Terbanyak

Selama pandemi corona, mana saja daerah di Jawa Tengah yang banyak dituju para perantau yang mudik?
Ilustrasi, pemudik tiba di Stasiun Tawang pada Lebaran 2019. Pemerintah Jawa Tengah mencatat lebih dari 600 ribu perantau yang sudah mudik selama pandemi corona. (Foto: Tagar/Agus Joko Mulyono)

Semarang - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan pemerintah kabupaten kota terus meningkatkan koordinasi mengantisipasi membanjirnya para perantau yang hendak pulang kampung. Terpantau, tiga daerah di sisi barat dan dua daerah di selatan Jawa Tengah mendominasi tujuan perantau mudik.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyebut Kabupaten Brebes menjadi daerah dengan jumlah pemudik tertinggi yang sudah pulang kampung di masa pandemi covid-19. Hingga 21 April 2020, sudah ada 76.016 perantau yang pulang ke wilayah di perbatasan dengan Jawa Barat itu.

Tidak hanya di kabupaten kota, namun di desa-desa juga mereka (pemudik) itu didata. Jadi, semua siap dengan kondisi ini.

Selain Brebes, perantau pulang kampung juga terdata cukup banyak menuju Pemalang dan Kabupaten Tegal. "Periode yang sama, perantau pulang ke Pemalang ada 58.517 orang dan ke wilayah Kabupaten Tegal sejumlah 48.826 orang," tutur dia, Rabu, 22 April 2020.

Selain tujuan di daerah barat Jawa Tengah, dua daerah di pesisir selatan juga dibanjiri perantau yang mudik. Yakni di Kabupaten Banyumas sebanyak 73.463 orang dan Wonogiri 43.100 orang.

Menurut Ganjar, semua pemudik yang pulang ke Jawa Tengah tersebut terdata dengan baik oleh pemerintah setempat. Pemerintah daerah hingga pemerintah desa sudah melakukan antisipasi penyebaran corona. Semua perantau ditangani sesuai protokol kesehatan yang berlaku.

"Tidak hanya di kabupaten kota, namun di desa-desa juga mereka (pemudik) itu didata. Jadi, semua siap dengan kondisi ini," ujar dia.

Ganjar menambahkan, meski banyak yang pulang kampung namun arus kedatangan perantau itu sudah terpantau melandai. Fluktuasi pergerakan pemudik dari kota-kota besar ke desa-desa di Jawa Tengah terus menurun.

"Kurvanya sudah mulai melandai, kami harap kondisinya akan seperti ini terus agar pencegahan penularan Covid-19 dapat berhasil," ucapnya.

Dari data Dinas Perhubungan, kata Ganjar, fluktuasi pemudik yang menggunakan bus memperlihatkan penurunan tiap harinya. Begitu pula dengan moda transportasi lain, seperti pesawat dan kereta api.

"Kapal laut sempat meningkat, namun prosentasenya sangat kecil. Secara keseluruhan, pemudik yang pulang menggunakan transportasi umum terus menurun," ucap dia.

Ganjar menyatakan ia dan jajaraannya akan terus menyosialisasikan larangan mudik kepada para pekerja Jawa Tengah yang ada di kota-kota besar di Tanah Air. Apalagi Presiden Jokowi telah memerintahkan larangan mudik kepada masyarakat.

"Akan terus kami sosialisasikan, sambil terus melakukan pendataan agar mereka yang tidak mudik benar-benar terjamin," ujarnya.

Gubernur milenial berambut putih ini menambahkan untuk bulan April sudah ada 565.965 pemudik yang pulang kampung ke wilayahnya. Jika ditotal dengan data Februari atau Maret, jumlahnya diperkirakan lebih dari ada 600 ribu perantau yang sudah pulang ke kampung halaman.

"Mudah-mudahan yang masih di daerah-daerah perantauan, tetap bertahan dan tidak mudik. Kami berharap semua berjuang untuk memutus penyebaran corona," kata dia. []

Baca juga: 

Berita terkait
Awasi Pemudik, 9 Jalur Mudik di Jatim Dijaga Ketat
Dishub Jatim bersama TNI dan Polri akan menjaga ketat 9 titik diperbatasan Jatim, Jateng, Yogyakarta, dan penyeberangan Banyuwangi.
Pemudik Zona Merah ke Yogyakarta Diminta Putar Balik
Pemda DIY bakal menerapkan aturan tegas soal larangan mudik. Warga yang datang dari zona merah diminta putar balik.
Pak Jokowi, Perlu Aturan Tegas Biar Orang Tak Mudik
Ketua Bidang Advokasi Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Djoko Setijowarno mengatakan hendaknya masyarakat menahan diri untuk tidak mudik.
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.