Covid-19, Pemerintah Siapkan Bantuan ke Pekerja Seni

Pemerintah saat ini tengah menyiapkan tiga kebijakan sebagai langkah untuk membantu para pekerja seni terdampak pandemi virus corona (Covid-19.
Ribuan Penonton memadati salah satu panggung 90s Festival 2019, saat kelompok musik Sheila on 7 naik pentas. (Foto: Tagar/ Eno Suratno Wongsodimedjo)

Jakarta - Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Hilmar Farid, memastikan saat ini pemerintah tengah menyiapkan tiga kebijakan sebagai langkah untuk membantu para pekerja seni terdampak pandemi virus corona. Hal itu ia ungkapkan dalam sesi siaran langsung di laman Instagram bersama aktor Reza Rahadian, Senin, 27 April 2020.

Hilmar mengatakan, tiga kebijakan tersebut mencangkup soal keamanan kesehatan, jaminan sosial, hingga langkah dan kebijakan mengenai pemulihan insudtri hiburan saat pandemi Covid-19 ini selesai.

"Pertama pasti soal safety karena ada pembatasan sosial. Kita hampir semua tempat yang ada kegiatan publik terpaksa ditutup," kata Hilmar dalam video tersebut, dikutip Tagar pada Selasa, 28 April 2020.

Selanjutnya, Hilmar mengatakan bahwa pemerintah juga telah menyiapkan bantuan berupa jaminan sosial yang ditujukan kepada pekerja seni terdampak pandemi virus corona. Langkah ini telah dimulai dengan dilakukannya pendataan kepada seniman yang terdampak pandemi Covid-19.

"Yang kedua sifatnya jaminan sosial. Bulan lalu kita mulai ada pendataan seniman terdampak yang penghasilan relatif rendah kita bikin klasifikasi agar ada bantuan langsung," kata dia.

Tari Kecak KontemporerSeniman dari Sanggar Cak Rina Gianyar menampilkan Tari Kecak berjudul Salah Paham dalam pagelaran tari kontemporer Festival Seni Bali Jani 2019 di Taman Budaya Bali, Denpasar, Bali, Kamis, 7 November 2019. (Foto: Antara/Nyoman Hendra Wibowo)

Namun begitu, kata Hilmar, terdapat sejumlah permasalahan dalam penyaluran bantuan langsung kepada seniman berpenghasilan rendah yang terdampak wabah virus corona. Ia menyebut antara lain jalur birokrasi yang masih terlalu ketat membuat program tersebut belum bisa dieksekusi secara cepat.

"Problem-nya memang di Dirjen Kebudayaan kita tidak bisa berikan bantuan langsung, jadi data sudah di kirim, kita kordinasi dengan Kementerian PMK, nanti Kemensos yang eksekusi," kata dia.

Hilmar mengatakan, saat ini ada 38 ribu nama pekerja seni dari seluruh Indonesia terdampak pandemi virus corona yang telah terdata. Namun jumlah itu diakui belum mencakup seluruhnya karena keterbatasan dalam proses pengumpulan data.

Lebih lanjut, dia mengatakan proses pengumpulan data akan terus berlanjut dan ditargetkan program ini akan berjalan di bulan Mei.

"Yang ketiga juga sifatnya pemulihan ini juga relevan yang dialami teman-teman. Praktis industri kan berhenti. Pemerintah kan bikin skema pemulihan, nah itu yang paling penting dari kita punya rencana solid," kata Hilmar.

Baca juga: Seringai dan PAS Band Rugi Ratusan Juta karena Corona

"Kalau kita mau kembali menghidupkan sektor ini apa saja yang diperlukan. Sudah ada relaksasi pajak tapi itu kayak enggak cukup. Kita mesti pikir ada insentif lain apakah itu dukungan modal, atau sifatnya lebih teknikal dan kemudahan," kata dia. []

Berita terkait
2 Sutradara Bicara Dampak Corona Bagi Film Indonesia
Dua sutradara, yakni Hanung Bramantyo dan Jeihan Angga bicara mengenai dampak virus corona yang memukul kancah perfilman di Indonesia.
3 Film Indonesia Undur Jadwal Tayang karena Corona
Berikut Tagar rangkumkan sejumlah film Indonesia yang mundur tayang karena isu virus corona (Covid-19).
Tur Konser Dewa 19 Ditunda karena Wabah Virus Corona
Grup Band Dewa 19 memutuskan untuk menunda sejumlah konser sisa rangkaian tur mereka menyusul kian merebaknya wabah virus corona di Indonesia.
0
Panduan Pelaksanaan Salat Iduladha dan Ibadah Kurban 1443 Hijriah
Panduan bagi masyarakat selenggarakan salat Hari Raya Iduladha dengan memperhatikan protokol kesehatan dan melaksanakan ibadah kurban