Covid-19 & Peluang Ekonomi di Industri Alat Olahraga

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menilai pandemi Covid-19 memberi peluang terhadap industri alat olahraga.
Warga mengendarai sepeda di Jalan Ahmad Yani, Rawamangun, Jakarta, Senin, 31 Agustus 2020. (Foto: Antara/Aditya Pradana Putra)

Jakarta - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menilai pandemi Covid-19 memberi peluang terhadap industri alat olahraga berkontribusi bagi perekonomian nasional. Sebab, situasi pandemi membuat masyarakat mulai giat berolahraga untuk menjaga kesehatannya.

"Kondisi pandemi saat ini menjadi peluang bagi industri alat olahraga untuk memacu produktivitasnya dalam rangka memenuhi kebutuhan pasar," ujar kata Agus Gumiwang Kartasasmita seperti dikutip Tagar dalam siaran pers Kemenperin, Jumat, 4 September 2020.

Untuk menggenjot daya saing industri alat olah raga dalam negeri, pihaknya bakal fokus terhadap penguatan struktur manufaktur. Apalagi, sudah banyak produk alat olahraga buatan industri Tanah Air yang diminati pasar global.

Maka, semua pihak kata dia harus optimistis produk alat olahraga dalam negeri dapat bersaing di kancah domestik maupun internasional, sambil pula mengiringi peningkatan prestasi para atlet.

“Produk-produk kita memiliki kualitas yang dapat dibanggakan, terbukti dengan cukup banyaknya produk alat olahraga kita yang diekspor," ucapnya.

Hal tersebut, menurut dia perlu dibarengi juga dengan kegigihan mendorong pertumbuhan sektor pendukungnya, seperti industri aparel antara lain sepatu, kaos, dan topi, memperkuat brand lokal, dan memfasilitasi kemitraan antara produsen alat olahraga dengan induk cabang olahraga.

Industri alat olahraga, menurut Agus adalah salah satu bagian penting yang menjadi fokus dalam pembinaan dan pengembangan olahraga nasional.

Dalam Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN) 2015-2035, industri alat olahraga yang masuk dalam kategori industri aneka merupakan salah satu sektor dari 10 industri prioritas nasional yang pengembangannya mendapat akselerasi.

Untuk mewujudkannya, menurut dia seluruh pemangku kepentingan terkait dan masyarakat harus mendukung dengan mengoptimalkan penggunaan produk hasil industri dalam negeri.

“Kami juga meminta kepada para pimpinan induk organisasi cabang olahraga agar bisa bersinergi dalam mendorong penggunaan dan pemanfaatan alat olahraga buatan Indonesia, baik itu dalam latihan keseharian maupun pada saat mengikuti atau mengadakan berbagai kompetisi dan ajang olahraga tingkat nasional atau internasional," kata Agus.

Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin Gati Wibawaningsih menuturkan industri aneka yang di dalamnya terdapat industri alat olahraga, masuk menjadi sektor yang mendapat prioritas pengembangan karena diharapkan dapat memberikan kontribusi signfikan bagi perekonomian nasional.

“Potensi industri alat olahraga kita ditopang dengan ketersediaan sumber daya alam seperti karet, kulit dan kayu yang bisa dijadikan sebagai bahan baku," ucap Gati.

Industri ini, kata Gati juga dinilai memiliki keunggulan kompetitif karena didukung dengan sumber daya manusia terampil dan pemanfaatan teknologi yang modern.

Berdasarkan catatan Kemenperin, menurutnya jumlah industri alat olahraga skala menengah dan besar di Indonesia sebanyak 66 unit usaha dan telah menyerap tenaga kerja hingga 11.626 orang.

"Cakupan usaha industri alat olahraga mempunyai jumlah yang banyak, yaitu mencakup usaha pembuatan berbagai alat olahraga hingga peralatan pusat kebugaran atau peralatan atletik dan matras," ujarnya.

Ia menyebut alat olahraga buatan industri dalam negeri telah menembus pasar global, antara lain ke Amerika Serikat, Jepang, Korea Selatan, dan Inggris. “Kita perlu menggenjot lagi market share untuk ekspor produk alat olahraga Indonesia, sehingga dapat mendukung upaya pemulihan ekonomi nasional saat ini,” tutur dia.

Adapaun data BPS mengumumkan nilai perdagangan alat olahraga Indonesia mencatat jumlah yang cukup besar. Angka ekspor alat olahraga Indonesia sepanjang tahun 2019 mencapai 179,7 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp 2,52 triliun. []

Berita terkait
Luna Maya Cedera Parah Sebelum Kecelakaan Sepeda di Bali
Sebelum insiden kecelakaan sepeda, Luna Maya sedang mengalami cedera parah. Aktris itu tetap memaksakan diri gowes sepeda ke pantai.
Anies Usul Sepeda Masuk Tol, PSI: Berlomba dengan Truk
Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PSI William Aditya Sarana mengkritik gagasan Gubernur Anies Baswedan soal sepeda masuk jalan tol.
Masa Pandemi, Pengusaha Makassar Bagi Sepeda Motor
Pengusuha kosmetik asal Makassar membagi-bagikan sebanyak 33 sepeda motor kepada agen.
0
Putra Mahkota Arab Saudi Melawat ke Turki
Persiapan untuk menghadapi kunjungan Presiden Joe Biden, Putra Mahkota Arab Saudi lakukan lawatan regional kali ini ke Turki