Jakarta - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan pemerintah akan mengantipasi dampak penyebaran virus corona atau COVID-19 terhadap perekonomian dalam negeri. Apalagi, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengumumkan temuan kasus pertama virus corona menimpa dua warga negara Indonesia (WNI).
"Akan mempengaruhi baik dari sisi permintaan dan supply. Seperti yang sudah disampaikan dari Pak Menko dan lainnya, kita terus melakukan koordinasi dari sisi sektor keuangan," ucap Sri Mulyani di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, 2 Maret 2020.
Menurut Sri Mulyani imbas virus corona sebenarnya sudah terasa sejak minggu lalu. Karena, sektor keuangan, khususnya pasar modal mengalami gejolak cukup tinggi.
Sehingga, Kementerian Keuangan, kata dia berkoordinasi dengan Bank Indonesia (BI), dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dengan Lembaga Penjamin Simpanan LPS untuk meneliti apakah dinamika itu masih di dalam range yang sama dengan polanya dengan negara lain.
"Entah itu di pasar saham, pasar surat berharga mau pun di nilai tukar. Masing-masing kita mempunyai instrumen intervensi. Tujuannya agar market bereaksi secara relatif lebih rasional terhadap kemungkinan dampak corona virus itu secara global," tuturnya.
Untuk langkah lebih jauh seluruh sektor perkonomian dalam negeri, menurutnya pemerintah belum bisa memastikan. Mengingat posisi pemerintah saat ini masih memantau dampak penyebaran virus corona yang masih terus berlangsung secara global.
Tapi yang jelas memang COVID-19 akan memengaruhi perkenomonian dalam negeri, baik dalam sisi permintaan, konsumsi, investai, dan produksi.
"Karena ada disruption yang terjadi di Wuhan, di Hubei yang merupakan salah satu sumber produksi industri manufaktur yang cukup besar terhadap pasokan yang lain," ucapnya. []