Rembang - Kewaspadaan penyebaran virus corona membuat kebiasaan di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Magersari, Kecamatan Rembang, Kabupaten Rembang, berubah. Tradisi salim atau jabat tangan murid dengan gurunya diganti dengan salam mengatupkan dua telapak tangan layaknya di lingkungan keraton.
"Tradisi salaman jabat tangan sebenarnya sudah lama. Semenjak ramai-ramai dibicarakan penyebaran virus corona, saya awali untuk mengubah cara bersalaman," kata Kepala SDN 1 Magersari Selamet saat dijumpai di kantornya, Senin, 9 Maret 2020.
Semenjak ramai-ramai dibicarakan penyebaran virus corona, saya awali untuk mengubah cara bersalaman.
Awalnya, budaya salaman dengan jabat tangan biasa dilakukan seperti anak kepada orang tua. Setiap pagi sebelum aktivitas belajar mengajar dimulai, ada guru piket yang ditugasi secara bergilir menyambut para siswa di pintu gerbang sekolahan tiap hari.
"Mereka (guru yang piket) sudah stand by sekitar pukul 07.15 WIB. Kemudian menunggu siswa di gerbang sekolah," ucap dia.
Bagi Selamet, upaya tersebut tidak serta merta hanya menjauhkan siswa dari bahaya penyakit Covid-19 ini namun juga mengedukasi tentang cara penyebaran virusnya. Namun perubahaan kebiasaan itu dijanjikan tidak akan berlangsung selamanya.
"Kami lakukan melihat situasi. Nanti kalau sudah normal kembali, jabat tangan yang sudah jadi tradisi akan kembali lagi," tuturnya.
Selain cara bersalaman, di SDN Magersari juga digalakkan untuk membudayakan cuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah kegiatan belajar mengajar berlangsung. Sekolah sudah menyiapkan sabun cair dan kran air di depan tiap kelas dan dipastikan para siswa mengantre untuk cuci tangan.
"Cuci tangan dengan sabun kan salah satu cara untuk mencegah tertular dari virus corona, makanya anak-anak kami wajibkan untuk mencuci tangan dengan sabun," ucap dia.
Selamet mengaku respons dari para siswa semenjak diberlakukannya tradisi itu cukup baik. Bahkan dari para siswa sudah banyak yang mengetahui bahaya dari virus asal negeri China yang telah menginfeksi orang dari berbagai belahan dunia itu.
"Kemungkinan melihat dari berbagai tayangan di televisi terkait virus corona. Sehingga anak-anak sudah sadar akan manfaat penanggulangan virus itu," ujar dia. []
Baca juga:
- Penumpang KA Padang Wajib Cuci Tangan dan Masker
- Cuci Tangan Ampuh Cegah Corona Dibanding Masker
- Sabun Cuci Tangan Laku Keras di Depok karena Corona