Penjualan online pemilik Zara melesat, tapi perusahaan merugi
Jakarta - Perusahaan industri pakaian dan sepatu asal Spanyol, Inditex menyebutkan bahwa penjualan online melonjak 95% pada April. Lonjakan itu terjadi setelah pemilik merek Zara ini menutup toko-tokonya di sebagian Eropa selama penguncian untuk menekan penyebaran virus corona Covid-19.
Baca Juga: Covid-19 Brasil Geser Spanyol dari Peringkat 3 Dunia
Seperti diberitakan dari BBC News, Rabu, 10 Juni 2020, perusahaan mengatakan pihaknya memperkirakan pergeseran penjualan itu akan ditetapkan permanen. Seperempat penjualan diharapkan akan diraih dari online pada 2022, naik dari 14% pada 2019.
Meski terjadi lonjakan penjualan online, perusahaan membukukan kerugian pada kuartal pertama 2020. Hal ini merupakan yang pertama kalinya karena penjualan keseluruhan turun.
Penjualan Inditex turun menjadi € 3,3 miliar untuk tiga bulan pertama bulan itu, turun dari € 5,9 miliar periode sama tahun lalu, imbas corona Covid-19. Ini menyebabkan kerugian triwulanan mencapai € 409 juta untuk perusahaan Spanyol, yang juga memiliki merek Bershka dan Pull & Bear.
Simak Pula: Spanyol Catat Angka Kematian Harian Corona Terendah
Inditex menyebutkan akan menggelontorkan € 900 juta untuk tiga tahun ke depan untuk toko-toko besar dan terpusat serta platform online-nya. Pemilik Zara ini akan menutup lebih dari 1.000 toko kecil yang saat ini dalam proses. Diperkirakan sebagian besar toko akan buka pada akhir bulan ini. Perusahaan memiliki keuntungan besar dibandingkan pesaingnya, High Street, berkat cadangan kasnya.[]