CLBK Istri Polisi dengan Babinsa Berujung Penembakan

Prajurit TNI Kodim 1425 Jeneponto yang ditembak oleh polisi karena diduga berselingkuh dengan istrinya adalah mantan pacar sang istri
Kapolda Sulawesi Selatan, Irjen Pol Mas Guntur Laupe saat diwawancarai beberapa waktu lalu. (Foto: Tagar/Lodi Aprianto)

Jeneponto - Teka-teki perselingkuhan prajurit TNI Kodim 1425/Jeneponto, SH, 46 tahun, dengan ibu Bhayangkari, inisial HS, 42 tahun, kian terungkap. Kapolda Sulsel, Irjen Pol Mas Guntur Laupe sebut jika mereka Cinta Lama Bersemi Kembali (CLBK).

Mereka mantan pacar. Dulu waktu masih muda sebelum nikah, sempat pacaran.

Menurutnya, istri pelaku Bripka HE, 47 tahun, sempat menjalin hubungan asmara atau pacaran dengan SH ketika masih lajang atau muda. Namun, hubungan mereka ini kandas, karena HS dipersunting oleh Bripka HE.

"Mereka mantan pacar. Dulu waktu masih muda sebelum nikah, sempat pacaran. Dan bahkan pengakuan istri HE ini, dulu TNI ini juga sempat hendak melamarnya, tapi duluan si pelaku," kata Mas Guntur Laupe, Jumat 15 Mei 2020.

Kapolda Sulsel menjelaskan, anggota Polri yang bertugas di Polrestabes Makassar itu sebenarnya berdomisili di Kota Makassar. Tapi akhir-akhir ini, istrinya bermalam di Jeneponto bersama anaknya. Selama ini, pasangan suami istri ini tidak pernah cekcok, hanya saja istrinya ke Jeneponto untuk bermalam ke rumahnya itu.

"Sebenarnya, suaminya tinggal di Makassar, istrinya akhir-akhir ini tinggal di Jeneponto. Mereka punya anak 4, diantaranya, tiga di Kota Makassar dan satu di Jeneponto ikut sama ibunya," tambahnya.

Saat di Jeneponto, ibu Bhayangkari ini sempat ketemu dengan Babinsa TNI itu. Dan pertemuan ini juga adalah pertemuan pertama kali, setelah mereka mempunyai keluarga masing-masing.

Tak lama kemudian, Babinsa TNI ini berkunjung ke rumah ibu Bhayangkari tersebut. Di rumah itu, ibu Bhayangkari ini hanya berdua dengan anaknya, yang kebetulan juga sudah tidur pulas.

"Mereka juga asli jeneponto. Saat kejadian, anaknya ada. Kan ada dua kamar di rumah itu, anaknya tidur di kamar sebelah dan ibu ini tidur di TKP," sambungnya.

Kamis, 14 Mei 2020, sekitar pukul 22.00 WITA, Bripka HE tiba di rumahnya di BTN Kolakolasa Empoang, Jeneponto dari Makassar. Ia melihat ada kecurigaan di rumahnya, karena lampunya tidak menyala dan terdapat sepeda motor trail yang tidak diketahuinya. Sehingga, Bripka HE diam-diam masuk ke rumahnya yang kebetulan pintu tidak terkunci.

"Begitu datang kerumhnya, dia curiga apalagi lampunya mati. Begitu masuk, melihat motor trail, tambah curiga dia. Dan kemudian masuk rumah pelan-pelan yang kebetulan pintunya tidak dikunci. Sehingga dia masuk dan melihat istrinya sementara di kamar sama pria itu," sambungnya lagi.

Setelah melihat istrinya bersama pria lain, HE langsung memberikan tembakan peringatan. Istrinya dan Babinsa inipun kaget dan berusaha merebut senjata Bripka HE. Sehingga Bripka HE menembak Babinsa tersebut sebanyak tiga kali dan mengenai dada dan kakinya. Sementara, HS istri pelaku, juga ditembak dan mengenai kedua kakinya.

Pelaku anggota Polri tetap di hukum pidana, etika profesi dan saat ini sudah kami periksa dan ditahan di Polda Sulsel.

"Sebenarnya, selain mantan kekasih, mereka juga ini sepupu dua kali. Babinsa juga sudah menikahlah. Saat ditemukan di lokasi, Babinsa tanpa celana, dia cuma pake baju. Kalau istri pelaku pake daster," ucapnya.

Kapolda menegaskan, jika ibu Bhayangkari ini sementara menjalani perawatan medis di RS Bhayangkara Makassar dan Babinsa TNI itu juga tengah diberikan perawatan di RS Pelamonia Makassar. Sedangkan untuk pelaku, Bripka HE telah diamankan dan menjalani pemeriksaan di Mapolda Sulsel.

"Pelaku anggota Polri tetap di hukum pidana, etika profesi dan saat ini sudah kami periksa dan ditahan di Polda Sulsel," ujar Mas Guntur.

Sebelumnya, Kapendam XIV/Hasanuddin, Kolonel Inf Maskun Nafik mengatakan, prajurit TNI yang bertugas sebagai Babinsa Kecamatan Turatea Kabupaten Jeneponto, itu sementara menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Pelamonia. Dia mengalami luka tembak pada bagian dada dan paha.

Dari hasil pemeriksaan awal, lanjut Maskun, jika SH diduga kuat mengalami dua luka tembakan. Tapi, baru satu proyektil peluru yang ditemukan karena luka di dada ini tembus ke punggung. Namun demikian, kondisi Serda Hasanuddin saat ini sudah semakin membaik.

"Benar, memang terjadi penembakan. Korban saat ini sedang dirawat di RS Pelamonia dan telah di operasi. Memang ada luka tembak di dada, tembus ke pinggul dan satu lagi di paha," kata Maskun saat dikonfirmasi, Tagar Jumat 15 Mei 2020.

"Kondisinya saat ini masih stabil. Dia dirujuk ke Pelamonia masih dalam kondisi sadar dan dia semakin membaik. Tapi saat ini masih berada di ruang operasi," sambungnya. []

Baca juga:

Berita terkait
Usulan Penerima BLT di Jeneponto Tidak Tepat Sasaran
Usulan penerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) Desa Barayya Kabupaten Jeneponto disinyalir tidak tepat sasaran. Ini alasannya.
Covid-19, Menteri Pertanian Panen Raya di Jeneponto
Ditengah pandemi virus Corona, Menteri Petanian Syahrul Yasin Limpo melakukan kunjungan kerjan panen raya di Jeneponto Sulsel.
Satu PDP di Jeneponto Positif Covid-19
Satu PDP asal Kabupaten Jeneponto Sulawesi Selatan positif terjangkit virus Corona.