Cerita Pilu Ibu Beragam Penyakit Berat di Bantul

Ibu di Bantul jalani hidup yang berat. Harus menghidupi tiga anak di tengah kondisi fisik yang tidak berdaya. Suaminya sudah pergi entah ke mana.
Penyerahan bantuan Warkaban kepada Nur Budi Astuti. (Foto: Istimewa)

Bantul - Nur Budi Astuti, nama legkapnya. Ibu dengan tiga orang anak ini menempati rumah di Desa Wonorejo 2, Gadingsari, Kecamatan Saden, Kabupaten Bantul, Daerah Yogyakarta Istimewa.

Dia masih bisa tersenyum dalam menjalani hidup. Padahal di tengah kondisi fisik yang diterpa berbagai penyakit berat dan mengerikan, suaminya pergi meninggalkannya entah ke mana.

Ya, dia mengidap penyakit berat; seperti tumor, gangguan ginjal ada di dalam tubuhnya. Dia juga pernah menjalani sejumlah operasi seperti kista, operasi usus dan lainnya.

Kondisi fisiknya yang berjuang melawan berbagai penyakit, sang suami yang harusnya berada di sampingnya dan menjaganya, justru pergi entah kemana. Mau tidak mau, ia harus terus melanjutkan hidupnya dengan tiga anaknya yang masih kecil dan terus menjalani perawatan kesehatannya.

Ia pun berpindah rumah, dari sebelumnya di Sumedang, Jawa Barat ke rumahnya di Sanden, Bantul. Kondisi serba sulit yang dihadapinya kemudian diunggah ke media sosial oleh salah satu keluarganya. Sejumlah warga kemudian bergerak membantu meringangkan beban.

Semoga Ibu Nur Budi Astuti segera diberi kesembuhan dan bantuan dari Paguyuban Warkaban bisa meringankan beban.

Paguyuban Warkaban atau Warga Kabupaten Bantul kemudian turut bergerak setelah mendapat kabar ada warga Bantul menderita sakit dan ditinggal suaminya. Dalam waktu singkat, paguyuban warga Bantul yang sebagian besar di perantauan ini mengumpulkan sumbangan.

“Alhamdulillah bantuan sosial dari 47 anggota paguyuban sudah terkumpul. Bantuan sebesar Rp 11.150.000 sudah kami salurkan,” kata Ketua Warkaban Didik Akhmadi, Sabtu, 29 Agustus 2020.

Penyerahan bantuan disampaikan oleh Ketua Bidang Layanan Sosial Paguyuban Warkaban, Subaryanto, disaksikan oleh Lurah Gadingsari Mashuri dan Dukuh Wonorejo, Edy Erwanto.

Sementara menurut Didik Akhamdi, pihaknya mengetahui kondisi Nur Budi Astuti dari grup 'Bantul di Hongkong'Berdasarkan informasi tersebut, kemudian melakukan pengecekan untuk memastikan dan informasi tersebut memang benar.

Didik mengatakan, kehidupan yang dijalani Nur Budi Astuti sangat berat. Dengan kondisi sakit parah, ditinggal suami pergi, juga harus merawat dan membiayai sekolah tiga anak. Wanita ini sangat membutuhkan bantuan.

Dididik tergerak hatinya bersama rekan lainnya untuk mengumpulkan dana. "Semoga Ibu Nur Budi Astuti segera diberi kesembuhan dan bantuan dari Paguyuban Warkaban bisa meringankan beban,” kata Didik.

Paguyuban Warkaban yang sebagian besar beranggotakan warga Bantul di perantauan, aktif menggalang berbagai kegiatan termasuk kepedulian sosial. Selain bantuan langsung kepada warga di Bantul maupun perantauan, belum lama ini juga menyalurkan APD ke tenaga medis di 17 Puskesmas di Bantul, layanan bantuan pangan semasa Covid-19, santunan anak yatim, bantuan air bersih di saat kekeringan dan lainnya. []

Berita terkait
Ibu di Yogyakarta Gantungkan Bekal Makanan Gratis
Seorang ibu di Sleman, Yogyakarta, merasa iba di tengah pandemi Covid-19. Dia mencentelkan bahan makanan untuk warga yang membutuhkan.
Warung Gratis untuk Anak Yatim dan Piatu di Bantul
Warung makan di Bantul, Yogyakarta menggratiskan jajajannya kepada anak yatim dan piatu tiap hari.
Kisah Haru Siswi SD Belajar Online di Yogyakarta
Siswi SD pinjam HP untuk bisa sekolah online akibat pandemi Covid-19. Dia ikut mencari rezeki halal, berjualan makanan di jalan.
0
Parlemen Eropa Kabulkan Status Kandidat Anggota UE kepada Ukraina
Dalam pemungutan suara Parlemen Eropa memberikan suara yang melimpah untuk mengabulkan status kandidat anggota Uni Eropa kepada Ukraina