Cegah Dehidrasi Agar Tetap Sehat dan Fokus

Kekurangan cairan dalam tubuh atau dehidrasi jadi salah satu faktor yang mempengaruhi kerja otak dan otot sehingga bisa mengantuk dan tidak fokus
Ilustrasi. (Foto: Reader\'s Digest)

Jakarta - Dari aspek kesehatan kondisi kekurangan cairan (dehidrasi) sangat berpengaruh kepada kesehatan. Konsentari cairan yang paling banyak terdaapat di otak. Cairan diperlukan tubuh untuk mendukung proses metabolisme dalam badan, terutama di paru-paru, darah, jantung dan ginjal.

Tapi, banyak keputusan politis dan keamaman yang tidak memperhatian aspek kesehatan terkait dengan dehidrasi. Misalnya, larangan minum di ruang kelas sekolah pada jam pelajaran atau di ruang kuliah. Begitu juga dengan larangan minum di kereta rel listrik (KRL) sangat berpengaruh pada asupan cairan untuk memenuhi kebutuhan tubuh.

Dr dr Inge Permadhi, MS, SpGK (K), Dokter Spesialis Gizi Klinik di RSCM/FKUI, dalam sebuah acara (Jakarta, 4 November 2017), menyayangkan gambar piramida makanan yang beredar selama ini tidak mencantumkan air putih sebagai kebutuhan setiap hari seperti layaknya makanan.

[Baca juga: Sekarang Gizi Seimbang Bukan (Lagi) 4 Sehat 5 Sempurna]

Padahal, tanpa air tentulah makanan yang masuk ke lambung akan sulit dicerna. Menurut Dr Inge, setiap hari rata-rata setiap orang membutuhkan air antara 1,5 - 2 liter atau 8 gelas sesuai umur. Maka, piramida makanan yang pas adalah menempatkan air putih pada dasar piramida karena diperlukan pada jenjang semua rantai makanan.

Dr Inge berharap agar waktu belajar di kelas atau ruang kuliah harus jadi perhatian terkait dengan dehidrasi. Jarak antara minum terakhir, itu pun kalau anak-anak dan mahasiswa minum sebelum masuk kelas, sampai istirahat antara 1,5 jam - 3 jam. Pada rentang waktu itu cairan dalam tubuh dipakai oleh tubuh yang akan berakhir di kantung kemih.

Tanda larangan minum dan makan di dalam gerbong CL (commuter line atau yang lebih dikenal sebagai KRL (kereta rel listrik) perlu juga dikritisi. Yang dilarang adalah makan sebagai mana layaknya di restoran atau rumah. Maka, bagi yang haus meneguk air dari botol kemasan atau wadah air minum tidak termasuk yang dilarang. Tapi, tanda larangan itu mengesankan tidak boleh minum sama sekali sehingga jadi bumerang bagi yang haus dan yang akan meminum obat.

Jika dikaitkan dengan waktu yaitu 12 jam, maka itu artinya rata-rata setiap setengah jam seseorang harus minum segelas air. Beberapa dampak buruk kurang cairan al. mengantuk, pusing, kurang konsentrasi, sakit kepala, dll. Dehidrasi justru sering tidak disadari banyak orang.

Dalam tubuh air berperasn sebagai penjaga suhu tubuh, memperlancar pencernaan makanan, membantu metabolisme tubuh, pelumas sendi dan tentu saja sebagai kendaraan pembawa oksigen dan gizi ke seluruh bagian tubuh melalui peredaran darah.

Maka, amatlah wajar kalau kemudian seseorang mengantuk sehingga kurang konsentrasi ketika dehidrasi. Ini yang terjadi pada siswa-siswi di ruang kelas dan mahasiswa di ruang kuliah. Tentu saja kondisi ini merupakan kerugian besar bagi anak didik dan mahasiswa karena mereka tidak bisa mengikuti pelajaran dan kuliah dengan sempurna.

Memang, kebutuhan minum pada jam-jam pelajaran dan kuliah kelihatannya sepele tapi dampaknya berkepanjangan sehingga diperlukan regulasi yang tidak merugikan murid dan mahasiswa.

Meneguk segelas air di saat jam pelajaran dan kuliah tidak akan mengganggu sehingga 'larangan' minum di ruang kelas dan ruang kuliah bukan regulasi yang mendukung proses belajar dan perkuliahan. []

Berita terkait
Proyek Air Minum Rp 1,9 M di Flores Terkesan Mubazir
Krisis air minum bersih di kabupaten Manggarai Timur, Flores, NTT semakin parah
Aturan Minum Air Putih Saat Puasa
Puasa Ramadan adalah suatu ibadah menahan hawa nafsu dengan cara mengendalikan diri untuk tidak minum dan makan.
Kuat Berpuasa dengan Minum Air Hangat
Minum air hangat salah satu cara agar kuat menjalankan ibadah puasa, bila dilakukan saat menutup sahur.