Carrimycin, Obat untuk Pasien Covid-19

Para pakar farmasi China tengah mengembangkan dan meneliti Carrimycin sebagai obat untuk Pasien yang kena virus corona alias Covid-19.
Studi CCDC menyebutkan tingkat kematian tertinggi korban virus corona sekitar 14,8 persen menyerawng lansia berusia 80 tahun ke atas. (Foto: BBC News|AFP).

Jakarta - Mantan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan melalui blognya membahas mengenai China yang sedang menguji obat untuk menangani pasien Covid-19. Sekilas tampak seperti penyedap rasa, obat tersebut bernama Carrimycin.

Dahlan mengatakan Carrimycin sudah dilakukan uji klinis di sembilan rumah sakit dan di sembilan kota yang ada di China. "Sejak awal Februari lalu. Terhadap 500 lebih relawan. Yang berumur antara 18 sampai 70 tahun," katanya dalam blog Disway.id.

Menurutnya, semua relawan uji coba itu harus penderita Covid-19 dan dibagi dalam beberapa kelompok. "Mereka dibagi dalam banyak kelompok. Ada kelompok umur. Ada kelompok jenis kelamin. Ada pula kelompok stadium sakitnya: ringan, sedang, dan berat," ucapnya.

CarrimycinTangkapan layar siaran resmi TV nasional di Tiongkok (Radio dan TV Liaoning). (Foto: Youtube/www.disway.id)

Obat Carrimycin telah ditemukan sejak bulan Juni tahun lalu, sebelum ada Covid-19. "Carrimycin ditemukan untuk penanganan bakteri dan infeksi. Juga untuk melawan kanker," ujarnya.

Namun, sejak Covid-19 mulai mewabah, dilakukan review terhadap beberapa obat seperti Hydroxychloroquine. Pemerintah Tiongkok akhirnya memutuskan Carrimycin resmi masuk ke dalam daftar 10 obat tersebut lantaran dinilai efektif untuk Covid-19.

Carrimycin mulai diproduksi di Shanghai, China, dan obat ini dinilai berbeda dengan yang ditemukan jenderal wanita Prof. Chen Wei yang usdah memasuki uji klinis terhadap orang-orang sehat di Wuhan.

Dahlan menuturkan jika yang ditemukan Prof. Chen Wei merupakan vaksin atau obat suntik untuk orang sehat agar yang masih sehat tidak terkena Covid-19. "Sedang Carrimycin adalah pil untuk yang sakit. Agar sembuh," tuturnya.

Uji Coba Carrimycin

Laman US National Library of Medicine mencatat obat Carrimycin ternyata sedang dalam proses uji klinis dan telah terdaftar sejak 27 Februari lalu.

Hal ini berarti obat tersebut sedang diuji coba pada sejumlah pasien Covid-19, dan apabila berhasil, China pasti akan memproduksinya secara masif.

Dikutip dari Clinicaltrials.gov, peneliti mengatakan novel coronavirus infectious disease (Covid-19) yang diinduksi oleh novel coronavirus (SARS-CoV-2) pada Desember 2019 telah mewabah di Wuhan. Hal tersebut bisa menyebabkan risiko epidemi di dunia lantaran Covid-19 merupakan penyakit menular yang baru muncul dan belum diakui secara ilmiah serta tidak ada obat yang efektif untuk penanganannya saat ini. "Oleh karena itu, kami akan meluncurkan proyek ilmiah "Kemanjuran dan keamanan pengobatan Carrimycin pada 520 pasien dengan COVID-19 bertingkat secara klinis," tulisnya.

Mengenal Obat Carrimycin

Dilansir dari laman Akademi Ilmu Kedokteran Tiongkok Peking Union Medical College, Cariimycin merupakan obat yang dikembangkan untuk mengatasi infeksi saluran pernapasan atas.

Obat yang tergolong kelas I tersebut telah disetujui oleh Administrasi Produk Medis Nasional pada 24 Juni 2019. Obat tersebut merupakan antibiotik yang dikembangkan oleh Institut Bioteknlogoi Obat (Akademi Ilmu Kedokteran Tiongkok) yang bekerja sama dengan Shenyang Tonglian Group.Co. []

Berita terkait
Gubernur Maluku Tekankan Tiga Point Hadapi Covid-19
Gubernur Maluku, Murad Ismail menekankan tiga hal utama dalam menghadapi pendemi Covid-19 di Maluku, yakni Kesehatan, Ekonomi dan pengaman sosial.
Mengapa Corona Pandemi Terakhir dalam Sejarah Manusia
Tidak ada keraguan lagi bahwa pada minggu-minggu ini kita akan menemukan vaksin bagi Corona. Berkat Artificial Intelligence (AI).
Tips Menjaga Kesehatan Anak Selama Pandemi Corona
Selama pandemi corona menjaga kesehatan hal paling penting. Ini tujuh hal harus dilakukan kepada buah hati agar terhindari dari Covid-19.