Aceh Barat Daya - Penampakan gerhana matahari cincin mengundang antusias warga untuk melihat langsung fenomena langka ini. Biasanya gerhana matahari tentu sangat susah terlihat jika hanya mengunakan mata telanjang maka perlu alat bantu seperti kacamata dan teleskop.
Namun berbeda dengan warga Aceh Barat Daya, Aceh yang punya beberapa alat unik untuk melihat peristiwa gerhana matahari tersebut. Kamis 26 Desember 2019 sekira pukul 12:00 WIB sejumlah warga terlihat sedang melihat gerhana mata hari cincin. Alat unik yang mereka gunakan adalah helm las atau topeng las.
Jika biasanya helm las atau topeng las menjadi peralatan kerja karena alat ini memiliki peran yang sangat penting saat proses pengelasan berlangsung, namun siang itu digunakan oleh beberapa masyarakat untuk melihat gerhana matahari cincin.
Hal ini seperti yang dilakukan oleh Armiya, warga Desa Geulanggang Gajah, Kecamatan Kuala Batee Kabupaten Abdya. Dia mengaku dapat melihat gerhana tersebut mengunakan peralatan bengkel tersebut.
"Tampak, lumanyan jelas juga," kata Armiya, Kamis 26 Desember 2019 di Aceh.
Itu alat anti silau Ayahnya untuk mengelas.
Dia mengatakan, awalnya dia tidak tahu bahwa dengan alat tersebut bisa melihat fenomena langka itu. Bermula dari seorang anak bernama Ali (8 tahun) yang terlihat asik mengunakan alat itu untuk melihat kondisi matahari.
"Itu alat anti silau ayahnya untuk mengelas. Dia ambil untuk melihat gerhana. Kemudian banyak warga yang meminta pinjam dan ikut melihat," ujar Armiya.
Warga lain, Fendra, dia mengaku alat tersebut bukan satu-satunya alat unik yang biasa digunakan oleh warga Aceh untuk melihat gerhana. Alat lain yakni mengunakan kaca bekas yang sudah diwarnai dengan ujung api pelita sehingga kaca bening tersebut menimbulkan warna hitam.
"Bisa juga dengan kaca bekas. Kaca bening ini pertama dilayu dengan asap pelita, setelah kaca ini berwarna hitam baru bisa dilihat. Kalau dengan kaca hitam bisa langsung digunakan saja," kata Fendra.
Cara lain, lanjutnya bisa juga dengan air dalam baskom. Caranya, air dimasukkan kedalam baskom. Kemudian air bening ini ditaruh ditempat terbuka untuk melihat pantulan langsung gerhana.
"Dengan air bening dalam baskom juga bisa. Orang tua zaman dulu pakek air dalam baskom melihat gerhana," sebut Fendra. []
Baca juga:
- Gerhana di Aceh Sempurna, Ribuan Warga Ikut Saksikan
- Wak Kolak, Saksi Hidup Dahsyatnya Tsunami Aceh
- Kapal PLTD Apung, Bukti Sejarah Tsunami Aceh