Makassar - Wakil Gubernur Sulawesi Selatan (Sul-Sel), Andi Sudirman Sulaiman menerangkan, jika pihaknya telah melakukan langkah-langkah pencegahan tindakan radikalisme yang dapat menggangu keamanan dan kenyamanan kehidupan warga Sul-Sel dengan memasuki ruang pendidikan di seluruh sekolah-sekolah disemua tingkatan.
“Intinya kita sudah melakukan di program awal penanganan deradikalisme itu sudah kita canangkan, kemarin kita sudah masukan kedalam LPJMD, bagaimana kita masuk kedala sekolah-sekolah untuk memberikan pemahaman radikalisasi dengan memberikan pemahaman dasar tentang agama,” kata Andi Sudirman usai acara malam apresiasi PKH di Makassar, Sul-Sel, Rabu 27 November 2019 malam tadi.
Akar permasalahan radikalisme terorisme itu bersumber dari kemiskinan.
Diberikannya pemahaman radikalisme ini kata dia untuk ada sistem kekebalan sehingga radikalisme tersebut dapat ditolak di masyarakat. Tak hanya itu, terang Wagub Sul-Sel pihaknya juga akan memperhatikan dari segi kehidupan, ekonomi dan sosial agar paham radikalisme ini dapat kita cegah sedini mungkin.
“Tentu besar tidaknya sangat berpengaruh masalah kehidupan sosial dan masalah keadilan bagaimana kita keperpihakan, makanya program kita untuk menciptakan pemerataan sehingga hadir rasa keadilan,” paparnya.
Sebelumnya, Menteri Sosial Republik Indonesia, Juliari P Batubara menyebut bahwa akar permasalahan dari timbulnya radikalisme dan terorisme di dunia ini bersumber dari kemiskinan.
"Akar permasalahan radikalisme terorisme itu bersumber dari kemiskinan. Saya jadi menteri Sosial ini bekerja konkrit dan ril," kata Kemensos pada malam penghargaan apresiasi KPH di Makassar, Sul-Sel, Rabu 27 November 2019, malam tadi.
Keberhasilan negara kata Juliari dan Kemensos dalam menuntaskan kemiskinan adalah dengan memberikan bantuan yang sedikit. Namun, jelasnya bukan negara tidak punya anggaran tetapi sebagai peralihan dari keluarga prasejahtra ke keluarga sejahtera.
Saudara-saudara kita yang terjerumus dalam radikalisme, terorisme itu, biasanya hidupnya dalam kungkungan kemiskinan ekonomi.
"Pemberian bantuan ini makin lama akan makin sedikit," tegasnya.
Juliari menerangkan, bahwa salah satu alasan orang terjerumus dalam tindakan radikalisme dan terorisme, karena berada pada tarif kehidupan kemiskinan sehingga hal itu menyebabkan terjadinya tindakan radikalisme.
Makanya, kata Kemensos bahwa dengan adanya Program Keluarga Harapan (PKH) pihaknya berusaha untuk menuntaskan kemiskinan di seluruh wilayah di Indonesia.
“Saudara-saudara kita yang terjerumus dalam radikalisme, terorisme itu, biasanya hidupnya dalam kungkungan kemiskinan ekonomi. Jadi kita harapkan program-program pemerintah seperti PKH ini bisa perlahan-perlahan mengikis kemiskinan dan akhirnya semakin tidak banyak yang terpapar radikalisme. Karna kehidupannya semakin baik,” ungkapnya. []
Baca juga:
- Di Sulawesi Selatan 605 Kekerasan Terhadap Perempuan
- Kejati Sulawesi Selatan Tegur Keras Kejari Parepare
- Alur Pendaftaran CPNS Pemprov Sulawesi Selatan