Semarang - Bupati Banyumas Achmad Husein akhirnya buka suara soal sikap sebagian warganya yang menolak jenazah pasien positif virus corona dimakamkan di dekat tempat tinggalnya. Bupati menyatakan sikap masyarakat itu tidak sepenuhnya salah dan pemerintah juga tidak sepenuhnya benar.
Angger omong sapa sing salah? lha wis salahna bupatine bae, kenapa sih. Berarti bupatine ora sosialisasi maksimal. Ora usah nyalah-nyalahna sapa laah.
Penjelasan Achmad Husein tersebut disampaikan lewat siaran langsung di IGTV lewat akunnya @ir_achmadhusein. Ia mengunggah video penjelasan dengan status Nih yang ditunggu-tunggu bro! Diposting pada Kamis petang, 2 April 2020, sekira pukul 18.00 WIB, hingga Jumat siang, 3 April 2020 sudah dilihat sebanyak 1.640 kali dan mendapat 33 komentar.
Berikut penjelasan lengkap Bupati Achmad Husein:
Assalamu'alaikum warahmatullah hiwabarokatuh. Salam sejahtera untuk kita semua.
Banyak yang meminta saya untuk memberikan klarifikasi tentang kejadian penolakan pemakaman oleh sebagian warga. Saya tidak akan menjelaskan secara detail. Nanti kalau saya menjelaskan secara detail, ini sama saja dengan membuat luka baru di atas luka lama, betapa sakitnya, coba bayangkan.
Jadi lebih baik sudahlah, itu sudah terjadi. Pemerintah juga tidak sepenuhnya benar, karena tidak ada sosialisasi, tidak ada pemberitahuan. Masyarakat juga tidak sepenuhnya salah, ya walaupun emosi dan ya mendekat ke arah anarkis, tapi saya bisa memaklumi kenapa masyarakat seperti itu. Jadi sudahlah lupakan saja, yang penting baik-baik saja ke depan. Musuh kita adalah virus, bukan sesama kita.
Apakah deweke seduluran, ngapain mikir-mikir kayak kuwek? ora ono gunane, inyong ya ra ana papa, masyarakat ya ra na papa. Ya wis siki mbangun mening. Siki kerja bareng mbrantas virus, ra sah kemutan, ora sah nyalah-nyalah na.
(apakah kita bersaudara, ngapain mikir-mikir seperti kamu? tidak ada gunanya, saya juga tidak ada apa-apa, masyarakat juga tidak ada apa-apa. ya sudah sekarang membangun lagi. Sekarang kerja bareng memberantas virus, tidak usah ikut-ikutan, tidak usah menyalahkan)
Kalo nyong sih, nyong maklumi laah. Masyarakate kan durung reti, angger reti kan ra kayak kuwe. Percaya wong Banyumas apik-apik kabeh. Wong Tumiyang apik-apik, wong Kebondalem apik-apik, wong Kedungwringin apik-apik.
(Kalau saya sih, saya memaklumi laah. Masyarakatnya kan belum tahu, kalau tahu tidak akan seperti kamu. Percaya warga Banyumas baik-baik. Warga Tumiyang baik-baik, warga Kebondalem baik-baik, warga Kedungwringin baik-baik)
Angger omong sapa sing salah? lha wis salahna bupatine bae, kenapa sih. Berarti bupatine ora sosialisasi maksimal. Ora usah nyalah-nyalahna sapa laah. Sing penting kerja bareng, sip.
(Kalau bicara siapa yang salah?, lha sudah salahkan bupatinya saja, kenapa sih. Berarti bupatinya tidak sosialisasi maksilam. Tidak usah menyalah-nyalahkan siapa laah. Yang penting kerja bareng, sip)
.Wassalamu'alaikum warahmatullah hiwabarokatuh.
Postingan dari Achmad Husein ini kemudian diunggah ulang oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Lewat akun @ganjar_pranowo, Ganjar memberi semangat ke Achmad Husein.
"Banyumas. Pak Husein, Bupati Banyumas menjelaskan...semangat pak," ucap Ganjar di statusnya.
Diunggah tiga jam setelah Bupati Achmad Husein melakukan siaran langsung, hingga Jumat, 3 April 2020, sekitar pukul 13.00 WIB sudah dilihat 300 ribu lebih dan dikomen 873 netizen.
Baca juga:
- Wajah Jawa Tengah di Masa Pandemi Corona
- Polisi Kejar Aktor Penolakan Jenazah Corona Makassar
- Polisi di Bantaeng Kampanye Cuci Tangan Lewat TikTok