Wajah Jawa Tengah di Masa Pandemi Corona

Versi baru corona.jatengprov.go.id mampu memperlihatkan wajah persebaram virus corona di Jawa Tengah.
Wajah persebaran kasus virus corona Jawa Tengah bisa dilihat corona.jatengprov.go.id. (Foto: Tagar/Budi Utomo)

Semarang - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terus meng-update peta persebaran virus corona di wilayahnya. Informasi yang terdapat pada website corona.jatengprov.go.id tidak lagi berskala kota ataupun kabupaten, melainkan hingga tingkat kelurahan.

Upgrade sistem informasi di laman resmi pemerintah seputar kasus Covid-19 itu tak hanya menyajikan data jumlah kasus maupun rumah sakit rujukan. Namun juga mampu memperlihatkan bagaimana wajah persebaran corona di Jawa Tengah sesungguhnya. Persebarannya ternyata merata hampir di 35 kabupaten kota. 

Lebih jelas bisa dilihat di halaman Peta Persebaran Covid-19 di Jawa Tengah, menu Domisili. Gambar peta Jawa Tengah dipenuhi titik-titik warga berstatus orang dalam pemantauan (ODP), pasien dalam pengawasan (PDP), positif corona dirawat dan pasien meninggal.   

ODP dilambangkan dengan titik warna ungu, PDP warna kuning, positif corona dirawat warna merah dan warga meninggal positif Covid-19 dengan titik warna merah tua. Warna ungu terlihat mendominasi persebaran kasus corona di peta Jawa Tengah. 

Kami buat seperti itu agar semua paham.

Uniknya, ketika mengklik tiap titik tersebut muncul keterangan domisili dari warga dan pasien tersebut. Keterangan tersebut mencantumkan informasi kabupaten atau kota, kecamatan dan kelurahan atau desa

Hanya saja demi melindungi kerahasiaan warga ODP maupun pasien, titik-titik yang ada bukan tempat tinggal sebenarnya. Sebab titik dibuat acak dalam area kelurahan atau desa.  

Keunikan lain dari laman corona.jatengprov.go.id versi baru ini adalah masyarakat dapat melihat, apakah di sekitar tempat tinggalnya daerah ada yang positif corona, ODP maupun PDP. Bisa dipilih menunya, mulai radius 500 meter, satu kilometer, dua kilometer hingga 3 kilometer.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyatakan update data persebaran hingga tingkat kelurahan dilakukan agar masyarakat paham dan peduli dengan kondisi masing-masing. Dengan begitu, masyarakat diharapkan tidak panik dan dapat mengambil tindakan-tindakan pencegahan.

"Kami buat seperti itu agar semua paham. Misalnya di daerah ini berstatus hijau dan masih aman, maka harus diproteksi bersama-sama. Nah kalau yang zona merah, maka harus diurus bersama-sama. Kalau sudah merah, dan mewajibkan semua orang harus berada di rumah, ya jangan ngeyel," kata Ganjar, Kamis, 2 April 2020. 

Selain itu, update dilakukan untuk memberikan visualisasi kepada masyarakat tentang kondisi terkini perkembangan kasus Covid-19 Jawa Tengah saat ini.

"Kalau sudah tahu, diharapkan orang jadi tidak panik. Oh di tempatku ada kasus positif, yuk kita dirumah saja, kita bikin kegiatan yang asyik di rumah. Tidak usah pergi belanja ke luar dulu, mungkin belanjanya online. Cara ini yang harus disiapkan masyarakat dan harus diedukasi terus menerus," ujar gubernur milenial rambut putih ini. 

Suami Siti Atikoh itu juga menyatakan pelan-pelan masyarakat kini sudah memahami dengan baik terkait Covid-19. Literasi dan kepedulian masyarakat terhadap virus corona sudah meningkat dari awal kasus terjadi.

"Saya bangga dan terharu, karena masyarakat mulai peduli dengan kasus ini. Mereka banyak yang mendukung pemerintah untuk tetap di rumah, memberikan bantuan dan lain sebagainya," ucap Ganjar. []

Baca juga: 

Berita terkait
Gotong Royong Jawa Tengah Melawan Covid-19
Pandemi Covid-19 membuat elemen di Jawa Tengah gotong royong melakukan pencegahan. Bantuan materiel dan nonmateriel mulai mengalir.
Ini RS Rujukan Buat Pasien Covid-19 di Jawa Tengah
Badan Nasional Penanggulangan Bencana merilis daftar rumah sakit di Jawa Tengah yang dijadikan rujukan untuk pasien positif virus corona.
Kaos Unik Perlawanan Ganjar terhadap Virus Corona
Cara unik ditempuh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memerangi virus corona. Ia berkampanye lewat ragam tulisan unik di kaos yang dikenakannya.
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.