Bunyi 'krek' Pada Tubuh, Puas atau Bahaya?

Hal yang tidak perlu dikhawatirkan jika bunyi “krek” terjadi pada sendi kita selama tidak disertai rasa nyeri dan bukanlah suatu penyakit.
Ilustrasi. (Foto: Tagar/iStock)

TAGAR.id, Jakarta - Bagi sebagian besar orang, wanita ataupun pria berusia berapa saja pasti pernah merasakan bunyi gemeretak pada tubuh. Baik sendi tangan, kaki, atau sendi tubuh lainnya yang sengaja digerakkan, dibengkokkan, ditekan, ditarik, diputar, ataupun dipijat. Aktivitas ini disebut meregangkan sendi guna mengurangi rasa pegal, linu, dan kaku pada tubuh.

Umumnya, kita menganggap hal ini tradisi ketika usai melakukan sebuah pekerjaan. Bahkan menjadi sebuah candu mendengar bunyi “krek” setiap meregangkan sendi. Efek instan yang didapat tubuh akan terasa lebih santai. Lalu, mengapa sendi mengalami bunyi “krek”, bagaimana jika dilakukan terus-menerus apakah memberikan dampak berbahaya?

Hal yang tidak perlu dikhawatirkan jika bunyi “krek” terjadi pada sendi kita. Kondisi tersebut wajar selama tidak disertai rasa nyeri dan bukanlah suatu penyakit. Sendi itu sendiri merupakan engsel berupa pertemuan antara dua buah tulang. Dalam tubuh, sendi memiliki dua jenis.

1.Sendi mati. Sendi ini sesuai dengan namanya yang berarti tidak dapat digerakkan. Contohnya pada tulang tengkorak.

2.Sendi gerak. Sendi yang memiliki peran penting saat pergerakan seperti buku-buku jari, punggung, sendi leher, lutut, pergelangan kaki, ataupun sendi pada tulang lengan. Sendi gerak inilah yang mengeluarkan bunyi ketika direnggangkan.

Tulang persendian kita dikatakan sehat apabila terdiri dari tulang rawan yang halus (ligamen dan tendon). Serta mempunyai membran sinovial (selaput sendi berbentuk sebuah kapsul) yang menghasilkan minyak sinovial.

Alasan sendi berbunyi “krek”, antaranya terjadi pengeluaran udara dari cairan sinovial. Cairan ini mengandung berbagai jenis nutrisi dan campuran gas oksigen, nitrogen, dan karbon dioksida. Berfungsi sebagai pelumas mencegah pergesekan antar tulang sehingga gesekan berjalan lancar, halus, dan tidak menimbulkan rasa nyeri.

Pada saat sendi ditarik-tarik atau dibengkokkan, ruangan berisi cairan di sekitar sendi akan meregang. Regangan itulah yang menyebabkan gas di dalam cairan akan dilepaskan. Pelepasan gas berlangsung sangat cepat hingga membentuk gelembung. Letusan gelembunglah yang menghasilkan bunyi “krek” di persendian.


Tips meregangkan sendi agar tidak terjadi cidera

Jarang berolahraga, kegiatan berdiam diri terlalu lama termasuk penyebab terjadinya bunyi “krek”. Sekali dua kali meregangkan sendi berturut-turut mungkin tak berdampak besar. Perlu disadari sensasi rileks dan hilangnya pegal-pegal juga bersifat sementara. Terdapat dampak bahaya jika dilakukan terus-menerus secara dipaksakan.

Wajib diingat, tulang rawan kita bersifat elastis dan lentur. Jika dilakukan dengan intensitas terlalu sering akan menyebabkan kekuatan persendian lemah, sendi tulang menjadi kaku, bahaya terjepitnya saraf di tulang belakang, dan berbagai risiko lainnya. Bunyi “krek” yang terdengar kasar dan kencang bisa menjadi salah satu gejala dari osteoarthritis kelainan tulang rawan sendi yang menyebabkan nyeri sendi hingga terasa kaku.

Disarankan lebih baik memperbanyak aktivitas fisik setiap kali merasakan pegal dan linu. Jika aktivitas meregangkan sendi menjadi kebiasaan, lakukanlah dengan lembut, jangan terlalu berlebihan, seperti terlalu memutar atau menekuk. Hal ini dapat memberikan beban ekstra pada sendi dan meningkatkan risiko terkena radang sendi.

Jadi, bunyi “krek” memang memberi rasa puas namun tetap jangan terlena. Meregangkan sendi boleh-boleh saja. Hindari meregangkan sendi secara berlebihan agar terhindar dari hal buruk pada tubuh kita. 

Berita terkait
Nyeri Otot serta Pegal-pegal saat WFH, Penyebab dan Penanganan
Nyeri otot dan pegal-pegal pada sejumlah bagian tubuh menjadi masalah kesehatan yang kerap dialami pekerja saat work from home (WFH).
3 Faktor Kenapa Pegal-pegal Usai Berhubungan Seks
Tiga faktor kenapa pegal-pegal usai berhubungan intim? Ternyata ada faktor yakni malas bermanuver, terlalu intens, dan posisi seks tidak aman.
Leher Anda Sakit atau Pegal? Begini Cara Menyembuhkannya
Kebanyakan sakit leher yang ringan dapat ditangani sendiri di rumah. Untuk mengurangi rasa sakit di leher, Anda dapat melakukan langkah-langkah sebagai berikut.