Jakarta - Kementerian Agama (Kemenag) menargetkan Buku Teks Pelajaran Agama Hindu dapat terdistribusi di awal tahun ajaran 2022. Sebelumnya, pada 2020 lalu, Ditjen Bimas Hindu telah membentuk Tim Penulis dan Penelaah Buku Teks Pelajaran Agama Hindu. Kemudian, Tim penulis tersebut bekerja sama dengan Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk menyusun buku teks pelajaran agama Hindu.
Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat (Dirjen Bimas) Hindu Kemenag, Tri Handoko Seto, mendorong percepatan dsitribusi buku tersebut.
“Setelah diluncurkan oleh Kemendikbud, kita targetkan tahun ajaran baru 2022 buku-buku teks pelajaran agama Hindu sudah bisa didistribusikan kepada tenaga pengajar dan peserta didik di seluruh sekolah atau Pasraman,” kata Tri Handoko Seto dalam keterangan resminya, Kamis, 2 September 2021.
Menurut Tri, buku-buku pelajaran agama Hindu sepatutnya mencerminkan nilai-nilai kearifan lokal Hindu di Indonesia, karena ada banyak nilai-nilai yang bisa dibangkitkan dan diajarkan kepada generasi penerus Hindu. Karena itulah, tri meminta agar dilakukan penguatan ajaran-ajaran Hindu, berbasis nilai-nilai kearifan budaya lokal. Tri menilai, sejauh ini hal tersebut dinilai masih belum cukup terpublikasikan.
Setelah diluncurkan oleh Kemendikbud, kita targetkan tahun ajaran baru 2022 buku-buku teks pelajaran agama Hindu sudah bisa didistribusikan kepada tenaga pengajar dan peserta didik di seluruh sekolah atau Pasraman.
Selain itu, Tri meminta Tim Penulis dan Penelaah turut aktif mensosialisasikan hasil terbitan buku teks pelajaran agama Hindu yang sudah lolos telaah Balitbang Diklat Kemenag. Keaktifan setiap pihak diperlukan, untuk memastikan para guru dan siswa mendapatkan buku teks pelajaran agama Hindu yang disusun oleh pemerintah pusat.
Salah satu penyusun buku teks pelajaran agama Hindu, I Gusti Agung Made Swebawa, mengungkapkan ada sejumlah buku teks pelajaran agama Hindu yang sedang masuk dalam tahapan uji coba, yang terdiri dari buku-buku teks pelajaran agama Hindu kelas satu, empat, tujuh, dan sepuluh yang lolos penilaian Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kemenag.
“Saat ini ada empat buku yang sudah pada tahapan uji coba ke sekolah-sekolah penggerak Kemendikbud, kita berharap buku-buku kelas lainnya segera menyusul," katanya. []
Baca Juga :
Kemenag Bantu Kuota Internet untuk PJJ Pendidikan Agama
Pendidikan Agama dan Duniawi di Ponpes Harus Seimbang
Mengakali Pelajaran PPKn agar Tak Membosankan, Guru Wajib Baca