Mengakali Pelajaran PPKn agar Tak Membosankan, Guru Wajib Baca

Boleh jadi karena materi yang lebih banyak hapalan, atau guru kurang kreatif saat menyajikan materi.
Mahasiswa UNY mengembangkan media pembelajaran dengan menggunakan media orang-orangan seperti wayang yang diberi nama Sikumbang. Media ini diciptakan agar siswa tidak bosan mengikuti pelajaran PPKn. (Foto: Humas UNY/Tagar/Ridwan Anshori)

Yogyakarta, (Tagar 19/1/2019) - Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) menjadi salah satu dari sekian mata pelajaran yang mungkin dianggap membosankan. Boleh jadi karena materi yang lebih banyak hapalan, atau guru kurang kreatif saat menyajikan materi.

Perlu terobosan agar pelajaran PPKn menarik minat siswa. Pasalnya pelajaran ini sangat penting bagi generasi muda dalam menanamkan wawasan kebangsaan dan nasionalisme. Sejumlah mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) mewujudkan upaya tersebut, bagaimana membuat pelajaran PPKn lebih menarik.

Enam mahasiswa Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum (PKnH) Fakultas Ilmu Sosial (FIS) UNY mengembangkan media pembelajaran dengan menggunakan media orang-orangan seperti wayang. Tokoh-tokoh pendiri bangsa dikreasikan seperti bentuk wayang untuk membuat siswa tertarik dan memudahkan siswa mencerna pelajaran.

Keenam mahasiswa tersebut adalah Nadia Purwaningsih, Chatrina Galuh, Primadani, Nurullaila Indrianingrum, Dwi Wahyudi dan Bayu Kurniawan. Mereka memberi nama media pembelajaran ini dengan nama Sikumbang, singkatan dari Semangat Komitmen Kebangsaan. 

"Dibuat media seperyi wayang, ada pesan yang bisa diambil, yakni memahani nilai-nilai luhur bangsa Indonesia," kata Nadia di Yogyakarta, Sabtu (19/1).

Mahasiswa UNYMahasiswa UNY mengembangkan media pembelajaran yang diberi nama Kribo Pemersatu (Kuis Ring Bola Memperkokoh Persatuan dan Kesatuan NKRI). Media pembelajaran ini dengan memasukkan unsur permainan basket agar lebih menyenangkan dan menarik. (Foto: Humas UNY/Tagar/Ridwan Anshori)

Menurut dia, peserta didik yang mengenali warisan leluhur secara tidak langsung menumbuhkan nasionalisme. "Kelebihan Sikumbang yakni mengangkat kearifan lokal. Pesan dan isi cerita mudah dipahami peserta didik," ungkapnya.

Lain lagi yang dimunculkan oleh tim yang memberi nama media pembelajaran Kribo Pemersatu, akronim dari Kuis Ring Bola Memperkokoh Persatuan dan Kesatuan NKRI. Media ini dikenalkan oleh Oktavia Dewanto, Agesti Ariani, Fernando Wenas, Yollanda A, Andrian Wisnu, dan Siti ‘Aisyah.

Oktavia mengatakan, media pembelajaran Kribo Pemersatu NKRI ini merupakan inovasi pembelajaran dengan memasukkan unsur permainan agar lebih menyenangkan dan menarik. Materi ini untuk kelas XII SMA. "Pembelajaran tidak monoton, tapi lebih atraktif baik pendidik maupun peserta didik," katanya.

Dia mengatakan, pembelajaran ini terinspirasi dari permainan bola basket, olahraga terpopuler di kalangan siswa SMA. Media ini merupakan miniatur layaknya lapangan basket, namun dilengkapi lima ring basket.

Bagaimana cara pembelajarannya? Pertama, kelas dibagi dalam enam kelompok. Kedua, pendidik menjelaskan materi tentang Memperkokoh Persatuan dan Kesatuan Bangsa dalam Konteks NKRI. Ketiga, pendidik menjelaskan aturan permainan Kring Ball NKRI.

Cara mainnya, setiap kelompok diberi lima kesempatan memasukkan bola dalam ring. Lalu peserta mendapatkan soal sebanyak bola yang berhasi dimakukkan. Setiap soal yang dijawab benar mendapar skor 20. Nilai tertingginya merupakan akumulasi skor jawaban yang benar. "Media pembelajaran ini menarik karena peserta didik belajar sambil bermain," tegasnya.

Sementara itu, Guru PPKn SMP 3 Berbah Sleman Sunarta mengakui, butuh kreativitas dalam memberikan pelajaran di kelas. Selain itu, menciptakan suasana yang menyenangkan juga perlu dilakukan. "Agar pelajaran menarik, guru harus punya metode pembelajaran yang bervariasi," ungkapnya.

Dia menyontohkan, dalam penyampaiannya dengan metode jigsaw atau memutar video. "Video sesuai tema, lebih menarik siswa dari pada hanya mendengarkan satu arah dari pendidik," pungkasnya.

Berita terkait
0
Tinjau Lapak Hewan Kurban, Pj Gubernur Banten: Hewan Kurban yang Dijual Dipastikan Sehat
Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar meninjau secara langsung lapak penjualan hewan kurban milik warga di Kawasan Puspiptek.