Bukan Lacak Corona, Ini Fungsi Rapid Test Sebenarnya

Tak sedikit masyarakat yang beranggapan keliru mengenai fungsi rapid test di Indonesia untuk mendeteksi Covid-19. Berikut penjelasannya.
Ilustrasi Rapid Test. (Foto: Instagram/bckawaii)

Jakarta - Rapid test menjadi hal yang tidak asing lagi di telinga masyarakat Indonesia di tengah pandemi virus Corona atau Covid-19. Namun, masih banyak masyarakat yang beranggapan keliru mengenai fungsi rapid test yang berguna untuk melacak atau mendeteksi Covid-19, nyatanya hal tersebut tidaklah benar.

Ahli bedah Akmal Taher mengatakan rapid test merupakan proses screening dan bukan untuk mendeteksi virus Corona, artinya dalam tahap ini tidak bisa mendiagnosa pasien positif terpapar Covid-19 atau tidak. 

"Masih banyak masyarakat yang mengira bahwa rapid test bisa membuktikan kalau seseorang positif Covid-19 atau tidak. Padahal yang bisa melakukan itu hanya polymerase chain reaction (PCR) atau swab tenggorok. Jadi jangan salah dan disamakan," kata Akmal Taher dalam webinar bersama Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), beberapa waktu lalu.

Walaupun sudah rapid test dan dinyatakan negatif, belum tentu Anda bebas Covid-19 karena ini memang bukan fungsi utamanya.

Berbeda dengan PCR, rapid test bekerja melalui pengujian sampel darah untuk mengukur antibodi pasien, sehingga hasilnya lebih efektif dalam pemeriksaan tahap pengobatan pasien Covid-19. 

"Seperti di Singapura, rapid test itu untuk treatment. Jadi untuk tahu tubuh pasien sudah ada antibodi atau belum, sehingga dari IGD bisa pindah ke ruangan biasa karena kondisi lebih baik," ucap Akmal.

Lantas mengapa rapid test digunakan untuk mengecek virus Corona di Indonesia? Menurutnya, sejak mewabahnya virus mematikan tersebut Indonesia masih memiliki kit untuk tes PCR yang terbatas. 

"Itulah mengapa sebelum PCR, diarahkan ke rapid test terlebih dahulu, Tapi sebenarnya dari WHO sendiri tidak menyarankan rapid test untuk diagnosa Covid-19," ujar Akmal.

Dengan begitu, Akmal mengingatkan masyarakat untuk tidak merasa puas terlebih dahulu dengan hasil rapid test dan tetap waspada dengan menerapkan berbagai upaya perlindungan diri untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19. 

"Walaupun sudah rapid test dan dinyatakan negatif, belum tentu Anda bebas Covid-19 karena ini memang bukan fungsi utamanya. Jadi, tetap terapkan protokol kesehatan lewat mencuci tangan dengan air dan sabun, menjaga jarak, serta memakai masker," tuturya. []

Baca Juga:

Berita terkait
Risiko Menurunkan Masker ke Dagu Selama Corona
Tak sedikit orang yang masih salah menggunakan masker seperti menurunkannya ke dagu. Hal tersebut bisa meningkatkan risiko terpapar virus Corona.
7 Tempat yang Harus Diwaspadai Bisa Menularkan Corona
Ada beberapa tempat yang perlu diwaspadai karena berisiko menjadi tempat penularan virus Corona. Berikut tempat yang bisa menularkan Corona.
Risiko Masker Kain Bagi Anak Usia di Bawah Dua Tahun
Masker kain ternyata tidak diperkenankan digunakan oleh anak-anak khususnya yang berusia di bawah dua tahun. Berikut penjelasannya.