Surabaya - Badan Narkotika Nasional Propinsi (BNNP) Jawa Timur (Jatim) memusnahkan 5,26 kilogram (Kg) barang sitaan narkotika jenis sabu di kantor BNNP Jatim, Selasa 26 November 2019. Sabu seberat 5,26 kg tersebut dari dua tersangka, yang di mana satu tersangka ditembak mati karena melakukan perlawan saat akan diamankan.
Kepala BNNP Jatim, Brigjen Pol Bambang Priyambadha mengatakan barang tersebut di dapat dari dua tempat kejadian perkara (TKP) yang berbeda.
"Total yang kami musnahkan ada 5,26 kg, itu kami dapat dari dua TKP berbeda. Pertama di daerah Juanda (dekan kantor SAR), kedua di tol Waru Gunung," kata Bambang.
Bambang menceritakan penangkapan pertama ini dilakukan di kawasan Juanda. Satu orang ditangkap, dan satu lagi ditembak mati, karena berusaha melarikan diri dan melawan petugas saat proses penangkapan.
Total yang kami musnahkan ada 5,26 kg, itu kami dapat dari dua TKP berbeda.
"Dua orang kami tangkap, dan hanya satu atas anama Rizal yang kita tangkap, satunya Jupri terpaksa kami tembak karena melawan. Dua-duanya merupakan warga asal Aceh," imbuh dia.
Saat itu kata Bambang, tersangka Rizal tertangkap tangan petugas BNNP Jatim telah menyimpan narkotika jenis sabu sebanyak tiga poket yang disembunyikan dalam kotak rokok, di dalam saku celananya.
Bungkusan tersebut diisi dengan berat masing-masing 13 gram, 15,2 gram dan 8,9 gram dan tersangka mengakui masih menyimpan barang haram tersebut di kamar kosnya
"Selanjutnya petugas melakukan penggeledahan di kawasan Sidoarjo, hasilnya ada 13 bungkus narkotika dengan berat total 1082,7 gram," ujar Bambang.
Sementara itu di TKP kedua, Bambang bercerita bahwa pelaku Safii yang berasal dari Madura ini membawa 4.178 gram sabu yang diambil dari Pangkal Pinang, Kepulauan Bangka Belitung menuju Madura. Namun petugas BNNP berhasil mencegat pelaku ini di tangkap di tol Waru Gunung.
"Safii hanya sopir, tapi dia kedapatan membawa empat bungkus plastik yang didalamnya berisi narkotika jenis sabu dengan berat masing-masing 1.042 gram, 1.050 gram, 1.042 gram, 1.044 gram, yang disimpan dalam jok bus yang ia sewa dari Malang," imbuh dia.
Bambang menaksir, dari hasil pemusnahan 5,26 kg sabu ini kalau dinominalkan uang sekita Rp25 miliar. Tapi ia akan masih terus melakukan pengembangan dan mencari tersangka lainnya.
"Jaringan ini biasanya memasok narkotika ke lapas, mangkanya akan terus kami kembangkan, dan tadi barang bungkti yang kami musnahkan kalau di total ada paling tidak Rp25 miliar," ujar dia.
Transaksi Sabu di Jatim Naik Dua kali Lipat
Bambang juga menjelaskan saat ini tren sabu di Jawa Timur mengalami kenaikan dua kali lipat dibandingkan tahun lalu. Buktinya saja hingga akhir tahun 2019 ini sudah ada 53 kg sabu yang sudah disita oleh BNNP Jatim.
"Tahun lalu kita hanya menyita barang bukti 26 kg saja, saat ini sudah 53 kg lebih," tambah dia.
Saat ini menurut Bambang pihaknya gencar menjalankan operasi. Bahkan ia mengklaim seperti menggelar operasi lalu lintas, guna menekan peredaran narkotika di Jawa Timur.
"Narkotika ini sama dengan operasi lalu lintas, semakin aktif kita semakin banyak yang kita tangkap, jadi kami sebetulnya ingin menekan peredaran di Jatim," ujar Bambang.
Saat ini BNNP juga terus gencar melakukan sosialiasi kepada seluruh lapisan masyarakat. Tujuannya yakni agar narkotika tak lagi membayangi massa depan rakyat Indonesia, khususnya Jatim.
"Untuk menekan ada dua cara pencegahan dan pemberantasan. Kita semua sudah bergerak dari aparatur pemerintah, swasta, masyarakat, biar sama persepsinya bahwa bahaya akan narkotika. Kemudian kedua untuk pemberantasan, yang jual ditangkap, yg beli ditangkap yang menyimpan juga ditangkap," ucap Bambang. []
Baca juga:
- 7 Kg Sabu Asal Aceh Gagal Beredar di Surabaya
- BNNP Jatim Musnahkan Sabu Senilai Rp 31,5 M
- BNNP Jatim Tembak Mati Bandar Sabu di Sidoarjo
