Biro Haji di Bone Tipu Jemaah Ratusan Juta

Pemilik biro haji Insan Mulia terpaksa berurusan dengan polisi karena menipu jemaah ratusan juta rupiah.
Kapolres Pelabuhan Makassar, AKBP Kadarislam saat konfrensi pers di Mapolres Pelabuhan Makassar, Kamis 28 November 2019. (Foto: Tagar/Lodi Aprianto)

Makassar - Pemilik biro haji Insan Mulia Bone, Andi Halwatiah, 33 tahun, terpaksa berurusan dengan Polisi karena dilaporkan atas tuduhan penipuan dan penggelapan. Dia ditangkap di Jakarta, usai menipu calon jemaah haji plus hingga ratusan juta rupiah.

Kapolres Pelabuhan Kota Makassar, AKBP Kadarislam mengatakan, biro haji Insan Mulia dilaporkan oleh salah seorang jemaah yang merasa dirugikan hingga ratusan juta. Calon jemaah yang juga merupakan anggota Polri ini menyetor uang ratusan juta namun tak kunjung diberangkatkan.

"Dilaporkan pada bulan Maret, korbannya ini adalah pak Rustam, anggota Polri. Korban dan istrinya ingin berangkat haji dan menyetor Rp 200 juta, masing-masing setiap orang Rp 100 juta," kata Kadarislam saat ditemui di Mapolres Pelabuhan, Kamis 28 November 2019.

Dia menjelaskan bahwa tersangka Halwatiah ini sebelumnya menjanjikan para calon jemaah untuk berangkat Haji Plus pada tahun 2021. Tapi belakangan lagi, Halwatiah ini meminta tambahan dana sebesar Rp 140 juta kepada para calon jemaah dengan mengiming-imingi agar bisa berangkat pada tahun 2019 ini.

Jadi kasus ini mirip-mirip Abu Tours. Andi halwatiah ini menutupi utangnya dengan mencari korban lain.

Sehingga Rustam pun tertarik dengan tawaran Andi Halwatiah sehingga kembali menambah dana untuk istrinya sebesar, Rp 140 Juta. Jadi, total dana yang disetor Rustam ini mencapai Rp 340 juta. Saat itu, pihak biro haji ini langsung memberikan perlengkapan haji seperti koper dan alat-alat lainnya kepada istri Rustam.

"Setelah kesepakatan, maka disediakan koper dan berbagai macam isinya, baju seragam batik, talku, pralatan sholat, buku panduan haji. Tapi, ketika berangkat ke Jakarta, ternyata sampai Jakarta tidak berangkat-berangkat," paparnya.

Sehingga istri Rustam ini pulang ke Makassar dan batal berangkat. Ia pun berusaha untuk mencari Halwatiah untuk mempertanyakan nasibnya, tapi ternyata Halwatiah susah untuk ditemui. Dengan sangat terpaksa, Rustam melaporkan hal tersebut ke pihak kepolisian.

"Ternyata pelaku susah ditemui dan akhirnya korban membuat laporan. Dalam laporan ini, kami sudah melayangkan surat panggilan beberapa kali kepada pelaku tapi pelaku tidak pernah memenuhi panggilan, sehingga dilakukan pencarian dan berhasil ditangkap di rumah kosnya di Bekasi, Jakarta," bebernya.

Polisi sebut jika sebenarnya Halwatiah memiliki banyak korban. Namun kebanyakan mereka ini masih enggan melapor dan masih berharap jika uangnya kembali. Tapi setelah dilakukan pemeriksaan kepada Halwatiah, ternyata uang jemaah ini digunakan untuk kepentingan pribadinya yakni membayar utang ke seseorang.

"Jadi kasus ini mirip-mirip Abu Tours. Andi halwatiah ini menutupi utangnya dengan mencari korban lain dengan iming-iming korban berangkat padahal uang yang diambil itu digunakan untuk menutup utang," bebernya.

Polisi masih terus menyelidiki sejumlah orang yang diduga terlibat dalam kasus ini. Atas perbuatan Halwatiah, ia dijerat dengan Pasal 372 Juncto Pasal 378 KUHP. Dan sampai saat ini, Halwatiah masih menjalani pemeriksaan di Mapolres Pelabuhan Makassar. []

Baca juga:

Berita terkait
Dishub Makassar Bantah Razia Pak Ogah Hingga Tewas
Dishub Makassar membantah pihaknya melakukan razia pak ogah di kota Makassar, Dishub kota Makassar mengatakan yang melakukan razia Dishub Sul-Sel
Pak Ogah Tewas Dirazia Dishub di Makassar
Seorang pengatur lalu lintas yang biasa disebut pak ogah meninggal dunia di RS Wahiddin Sudirohusodo Makassar usai di razia Dishub Sul-Sel.
Demo Bentrok Kampus STIMIK Dipanegara Makassar
Ratusan mahasiswa STIMIK Dipanegara Makassar bentrok sesama mahasiswa kampus tersebut akibat salah paham saat melakukan aksi demonstrasi.