Gowa - Aksi tidak terpuji diperlihatkan dua biduan dangdut di Kabupaten Gowa. Pasalnya, keduanya bernyanyi mengenakan seragam Sekolah Menengah Atas (SMA) dengan mengenakan rok mini diatas lutut.
Foto yang diunggah salah satu pengguna media sosial Facebook ini memperlihatkan dua biduan yang tengah bernyanyi dengan mengenakan seragam SMA lengkap dengan lambang Osis, kemudian rok yang digunakan pun jauh dari kata layak. Lantaran ukurannya yang terlalu pendek hanya sejengkal saja berkisar 15 Centimeter.
Saat di konfirmasi, Kepala Desa Bontoala, Muh Yusuf Muin mengaku, tidak mengetahui dan kaget dengan adanya aksi panggung yang tentunya mencoreng dunia pendidikan dan mencoreng nama Desa Bontoala sendiri.
"Saya kaget dan penampilannya mengejutkan, keterlaluan memang penampilannya kalau saya lihat dari foto tersebut. Saya juga tidak tahu kejadiannya. semalam saya ke pesta seorang warga di Dusun Manyampa, jadi tidak mengetahui adanya aktivitas orkes tersebut. Ini tentu mencoreng nama Desa Bontoala sendiri," kata Yusuf saat dikonfirmasi via telepon, Senin 23 September.
Belakangan diketahui, jika penyelenggara yang menghadirkan orkes tersebut tidak mengantongi izin baik kepada Bhabinsa, Bhabinkamtibmas maupun kepada aparat Desa.
"Setelah saya konfirmasi kepada Bhabinsa dan Bhabinkamtibmas ternyata memang dia tidak ada izinnya, saya koordinasi untuk melihat daftar surat pengantar memang tidak ada izinnya dari desa," tutur Kades Bontoala.
Yusuf juga mengimbau kepada Bhabinsa dan Bhabinkamtibmas untuk melarang setiap orkes yang tampil dengan pakaian tidak senonoh di Desa Bontoala.
Yusuf pun berharap dengan adanya pemberitaan ini, semoga pihak Polsek Pallangga bisa memanggil pemilik elekton dan pembuat keramaian tanpa izin untuk di tindak lanjuti.
"Harapan saya, mudah-mudahan dengan pemberitaan ini Pak Kapolsek bisa memanggil pemilik elekton dan yang buat keramaian. Bila perlu dilaporkan saja mereka ke Polsek untuk ditindak lanjuti ini yang punya elekton dan yang buat keramaian tanpa izin," pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Gowa, Dr Salam saat dikonfirmasi terkait aksi viral ini mengaku Jauh dari etika akademik.
"Mengerikan, jauh dari etika akademik. Saya sudah telepon kadis pendidikan Propinsi, karena kewenangannya mereka endik (adik)," pungkas Dr Salam yang juga selaku akademisi dan praktisi pendidikan.
Baca juga:
- Dua Bacabup Gowa Terlambat Serahkan Berkas di PDIP
- Kakek di Gowa Aniaya Saudara Kandung Karena Sampah
- Cerita Tukang Sate Hingga Duduk di DPRD Gowa