Jakarta – Berbicara pada peresmian pusat hak asasi manusia di Universitas Connecticut, Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, mengatakan, "jalan menuju tirani, tak boleh kita lupa, dimulai dengan hancurnya kebenaran." Ia juga menegaskan bahwa pemerintahannya menempatkan HAM sebagai pusat kebijakan luar negerinya untuk "menegaskan kembali kepemimpinan moral kita di panggung global."
Pusat Hak Asasi Manusia Dodd diambil dari nama Senator Thomas Dodd, jaksa di Pengadilan Kejahatan Perang Nuremburg setelah Perang Dunia II, dan putranya, mantan Senator Chris Dodd.
Biden ingat rezim Nazi yang membunuh enam juta orang Yahudi, serta minoritas lainnya, dalam Perang Dunia II. "Hanya dengan mengakui kebenaran, kita bisa mencegah terulangnya kekejaman, yang sekarang terjadi di belahan dunia lain."
Biden mengecam pelecehan terhadap orang-orang etnis Uighur di China, Rohingya di Burma, dan penggunaan kelaparan dan kekerasan seksual di Ethiopia Utara.
Amerika bergabung kembali dengan Dewan HAM PBB setelah keluar pada masa Trump. Pada Desember 2021, Biden mengatakan, pemerintah akan menjadi tuan rumah pertemuan puncak virtual membahas demokrasi "untuk menyatukan para pemimpin dunia agar membuat komitmen nyata untuk mempertahankan nilai-nilai demokrasi dan menolak otoritarianisme." (ka/rs)/Associated Press/voaindonesia.com. []
Joe Biden: Harus Ada Panglima Lawan Pandemi Virus Corona
Tokoh Pilihan Calon Anggota Kabinet Joe Biden Dipuji
Tokoh Penting Pegang Posisi Kunci Kabinet Joe Biden
Joe Biden Beri Sinyal Positif Bisnis yang Ramah Lingkungan