Jakarta - Pemerintah Korea Selatan memberikan apresiasi atas kemenangan Joe Biden sebagai Presiden Amerika Serikat. Sebab diyakini Biden akan memberikan lampu hijau kepada perusahaan Korsel yang terlibat dalam industri industri ramah lingkungan seperti energi surya dan baterai listrik.
Hal itu dikatakan seorang pejabat di Kementerian Perindustrian Korsel, Minggu, 8 November 2020. Presiden terpilih AS tersebut diperkirakan akan mencoba mengurangi ketidakpastian perdagangan dan berupaya memulihkan hubungan perdagangan multilateral dengan sekutu setelah ia dilantik pada 20 Januari 2021.
Dibandingkan dengan sektor industri lain, industri chip relatif kurang terpengaruh oleh urusan politik.
Seperti diberitakan dari Korea Times, bisnis semikonduktor yang menyumbang hampir 20 persen dari total nilai ekspor Korsel, diperkirakan akan tetap kuat dengan pemerintahan presiden AS yang baru. Biden berjanji menghabiskan sekitar US$ 2 triliun untuk memperluas infrastruktur kendaraan listrik, dan energi terbarukan.
Pemerintahan Biden akan menghasilkan kebijakan yang akan menurunkan emisi dari transportasi. Pasalnya, Biden menargetkan penggunaan energi bersih 100 persen dan memiliki emisi nol pada tahun 2050.
Di bawah visi tersebut, Biden berjanji untuk membangun 5 juta stasiun pengisian mobil listrik baru pada akhir tahun 2030 serta memasang 500 juta panel surya di seluruh negeri. Pejabat di Kementerian Perindustrian Korsel menyatakan Presiden AS yang baru akan meningkatkan upaya pemerintah Korea untuk menjadikan bisnis energi terbarukan seperti tenaga surya dan angin serta kendaraan listrik (EV) sebagai mesin pertumbuhan ekonomi ke depan.
Namun, sikap Biden untuk meningkatkan bisnis ramah lingkungan akan menempatkan industri padat karbon Korea di bawah tekanan. Sebab, Biden akan menerapkan kebijakan lingkungan yang ketat dan akan menyoroti biaya penyesuaian karbon.
Meskipun Biden belum mengumumkan secara spesifik, analis industri mengatakan tuntutan untuk mengurangi emisi akan menjadi lebih kuat. Ini akan berimplikasi beban biaya kepada industri pembuatan baja, petrokimia dan semen Korsel atau membuat teknologi baru untuk mengurangi emisi.
Meramalkan lingkungan bisnis masa depan untuk industri semikonduktor, salah satu item ekspor inti Korsel, pejabat Kementerian Industri menyebutkan, tidak akan ada banyak perbedaan di bawah pemerintahan Biden.
"Dibandingkan dengan sektor industri lain, industri chip relatif kurang terpengaruh oleh urusan politik," kata Lee Jong-hwan, profesor teknik semikonduktor di Universitas Sangmyung.
Menurutnya, dalam bisnis semikonduktor, chip memori menyumbang sekitar 25 persen. Sedangkan chip memori sistem memperhitungkan sisanya. "Saya kira, tidak akan ada banyak perbedaan dalam industri chip di bawah pemerintahan Joe Biden," tutur Jong-hwan. []
- Baca Juga: Ekonom INDEF Sebut Pengaruh Joe Biden bagi Ekonomi Indonesia
- Lima Pertanyaan untuk Joe Biden Soal Ekonomi