Berjemur Pagi Hari Membangun Imunitas Tubuh

Dalam menghadapi pandemik coronavirus (Covid-19) stamina tubuh harus tetap terjaga. Diperlukan asupan vitamin yang baik dan makanan sehat bergizi.
Ilustrasi - Berjemur pada pagi hari. (Foto: sihealth.co.uk)

Jakarta - Dalam menghadapi pandemik coronavirus (Covid-19) stamina tubuh harus tetap terjaga. Diperlukan asupan vitamin yang baik dan makanan sehat bergizi agar tidak gampang sakit yang dapat menurunkan daya tahan tubuh. Kalau imunitas tubuh sudah lemah, maka bukan tidak mungkin mudah jatuh sakit dan tertular coronavirus.

Selain mengonsumi makanan yang sehat dan bergizi untuk membentuk kekebalan tubuh, berjemur pada pagi hari juga salah satu cara meningkatkan imunitas. Lokasi berjemur bisa di halaman atau teras rumah yang terkena sinar matahari. Lantas, pukul berapa waktu yang tepat untuk berjemur?

Seorang ahli gizi, dokter Tan Shot Yen menjelaskan dalam kanal YouTube pribadinya bahwa waktu yang tepat untuk berjemur pada pagi hari sekitar pukul 10.00, dan bukan lebih pagi dari jam tersebut. Durasi yang dibutuhkan pun hanya 15-20 menit saja. Apabila lebih dari durasi itu maka disarankan memakai sunblock atau sunscreen.

“Yang kita butuhkan sebetulnya adalah ultraviolet B. Ultraviolet B ini gelombangnya lebih pendek. Itu sebabnya, kita harus tunggu sedikit mataharinya naik. Jadi, kita di (garis) khatulistiwa, jam 10 sudah ada. Itu adalah alasan kita jemurnya jam 10.00," ujar dr Tan di kanal YouTube-nya.

Kata dokter Tan, apabila kulit terpapar sinar matahari secara langsung maka, kulit secara otomatis akan memproduksi vitamin D yang berfungsi untuk meningkatkan penyerapan kalsium pada tulang, meningkatkan pertumbuhan sel tulang, dan meringankan peradangan ketika terjadi infeksi dalam tubuh.

Menurut dr Tan, sinar ultraviolet B bersamaan dengan kolesterol dalam tubuh akan membentuk vitamin D3 yang dibutuhkan oleh kulit, dan hanya dihasilkan oleh sinar matahari. Sinar ultraviolet B (UVB) yang terkandung dalam sinar matahari akan membentuk vitamin D3 (cholecalciferol) dalam jumlah besar. Kemudian, vitamin D hasil dari produksi itu akan langsung disalurkan ke hati dan ginjal.

Pada pukul 10.00 risiko terpapar sinar ultraviolet (UVA) juga berkurang. Menurut William B. Grant, seorang peneliti dari Pusat Penelitian Kesehatan di California, Amerika Serikat (AS), sinar UVA memiliki peran penting dalam meningkatkan risiko melanoma alias kanker kulit dibandingkan UVB.

Kendati demikian, dokter Tan menuturkan paparan sinar matahari pagi hanya bisa meningkatkan kekebalan tubuh saja bukan mematikan virus yang ada di dalam tubuh manusia.

"Cahaya matahari enggak matiin virus. Kalau memang virusnya ada, tetep saja ada. Tetapi, cahaya matahari mengandung ultraviolet B," ujar Tan.

Dokter Tan menyarankan sebaiknya berjemur tidak memakai pakaian yang tertutup dan tebal. Sebaiknya mengenakan pakaian yang berbahan katun tipis dan berwarna cerah agar kulit bisa terpapar sinar matahari secara merata dan terhindar dari heat stroke.

"Maka disarankan untuk wanita berhijab untuk melakukan kegiatan berjemur di rumah yang bagian rumahnya terkena sinar matahari pagi," ujarnya.[]

Berita terkait
Waktu yang Tepat untuk Berjemur di Pagi Hari
Paparan sinar matahari pagi hanya bisa meningkatkan kekebalan tubuh saja bukan mematikan virus yang ada di dalam tubuh manusia.
Corona, Kapolres Bukittinggi Ajak Warga Berjemur
Kapolres Bukittinggi, Sumatera Barat, mengimbau personil untuk menerapkan pola hidup sehat dan berjemur di bawah terik matahari.
12 Virus Paling Mematikan di Dunia
Manusia zaman dulu sebelum berevolusi menjadi orang modern telah berjuang melawan virus. Sejumlah virus telah ditemukan termasuk vaksinnya.
0
Ini Daftar Lengkap Negara Peserta Piala Dunia FIFA 2022 Qatar
Daftar lengkap 32 negara yang akan bermain di putaran final Piala Dunia FIFA 2022 Qatar November - Desember 2022