Jakarta - Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Dedi Mulyadi mengatakan, berdasarkan barang bukti yang sudah diamankan diketahui bahwa beras yang ada dalam karung bertuliskan Bulog yang diterima warga Purwakarta bercampur dengan biji plastik. Selain itu, kualitas beras medium yang disalurkan juga di bawah standar.
Mantan Bupati Purwakarta ini mengaku, akan segera memanggil Bulog untuk menggelar rapat yang membahas soal temuan beras untuk bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) yang bercampur biji plastik di Purwakarta dan daerah lain.
"Kita sudah kontak dengan ketua komisi, kita akan undang Bulog untuk RDP (Rapat Dengar Pendapat) menjelaskan masalah ini,” kata Dedi saat mengunjungi Kejaksaan Negeri Purwakarta Kamis, 1 Oktober 2020.
Ini kan bukan masalah beras tapi masalah kesehatan juga. Bukan cuma penambahan volume timbangan dengan memanipulasi jenis. Itu ranahnya bukan ini saja, tetapi bagaimana masyarakat miskin mengonsumsi beras yang ada biji plastiknya.
Dedi menyebut, dirinya sangat prihatin dengan adanya temuan ini. Sementara asal dari biji plastik tersebut masih dalam penyelidikan. Menurutnya, tentu saja beras tersebut tidak layak konsumsi dan membahayakan masyarakat.
“Ini kan bukan masalah beras tapi masalah kesehatan juga. Bukan cuma penambahan volume timbangan dengan memanipulasi jenis. Itu ranahnya bukan ini saja, tetapi bagaimana masyarakat miskin mengonsumsi beras yang ada biji plastiknya,” tutur Dedi.
Ia pun meminta Kejari untuk menyelidiki persoalan ini secara menyeluruh. Sehingga ke depannya tidak ada lagi hal serupa dalam penyaluran beras bantuan bagi keluarga tidak mampu.
“Dipersilakan Kejaksaan Negeri mengusut tuntas asal muasal beras yang mengandung biji plastik. Kalau karungnya ya dari Bulog tapi apakah karung tulisan Bulog dari Bulog (biji plastiknya) ya nanti kejaksaan yang menentukan,” tuturnya.
Kondisi temuan beras bercampur biji plastik bukan hanya dilaporkan di Purwakarta. Sebelum beras bercampur biji plastik ini ditemukan di Purwakarta, temuan serupa juga dilaporkan berasal di wilayah lain, salah satunya ada di Cianjur.
- Baca Juga : Penyebab Pelaku Usaha Mikro Tak Dapat Bansos Rp 2,4 Juta
- Baca Juga : Mensos Pastikan Stok Bansos Beras Aman Hingga Oktober
Sementara Kepala Kejaksaan Negeri Purwakarta Andin Adyaksantoro menyatakan, pihaknya sedang mencari data informasi guna mendalami kasus beras berisi biji plastik itu. Andin juga mengatakan, kini mereka sedang memeriksa dua orang dari Bulog.
"Kami masih teliti setiap karungnya. Sudah ada tiga karung yang ditemukan biji plastik. Dan, ketiga karung ini ada di dua wilayah di dalam satu kecamatan Sukatani," kata Andin Kamis, 1 Oktober 2020.[]