Mensos Pastikan Stok Bansos Beras Aman Hingga Oktober

Menteri Sosial (Mensos) Juliari Peter Batubara memastikan stok beras untuk bantuan sosial beras bagi 10 juta KPM dan PKH aman hingga Oktober 2020.
Menteri Sosial (Mensos) Juliari Peter Batubara memastikan stok beras untuk bantuan sosial beras bagi 10 juta KPM dan PKH aman hingga Oktober 2020. (Foto: Antara/Syifa Yulinnas)

Jakarta - Menteri Sosial (Mensos) Juliari Peter Batubara memastikan stok beras untuk bantuan sosial beras bagi 10 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dan Program Keluarga Harapan (PKH) aman hingga Oktober mendatang. 

"Stok beras di Bulog aman untuk memenuhi kebutuhan 10 juta KPM PKH yang akan menerima total sebanyak 15 kg per KPM per bulan mulai bulan Agustus, September, dan Oktober," kata Mensos Juliari dalam keterangan tertulis yang diterima Tagar di Jakarta, Senin, 7 September 2020. 

Sehingga kesejahteraan petani juga bisa ikut terangkat

Politikus PDI Perjuangan (PDIP) itu menjelaskan, penyaluran dilakukan sebanyak dua kali, yaitu 30 kg per KPM di bulan September dan 15 kg per KPM di bulan Oktober.

Baca juga: Mensos Harap Bansos Gairahkan Pariwisata Pulau Bali

Ia mengatakan, sinergitas Kemensos dengan Perum Bulog dalam bansos beras, tidak sekadar dipahami dalam skema jaring pengaman sosial. 

"Bansos beras membantu mendorong distribusi stok beras di gudang-gudang Bulog. Selanjutnya, Bulog bisa menyerap beras petani dan seterusnya, sehingga kesejahteraan petani juga bisa ikut terangkat," katanya. 

mensosMenteri Sosial (Mensos), Juliari P. Batubara, di Padalarang, Kab. Bandung Barat, Jabar, 4 Juli 2020. (Foto: jabarprov.go.id).

Bansos beras adalah salah satu program Jaring Pengaman Sosial (JPS), lanjut Juliari, merupakan bentuk upaya pemerintah yang terus memberikan inovasi dan solusi untuk menghadapi masalah-masalah sosial yang timbul akibat Covid-19. 

Program ini juga merupakan hasil sinergitas antara Kementerian Sosial dengan Perum Bulog sebagai cara untuk menyerap hasil panen para petani lokal.

Baca juga: Penyaluran Bansos Jawa Barat Tahap II Rampung

Sementara, Direktur Jenderal Pemberdayaan Sosial Edi Suharto juga menjelaskan, Kementerian Sosial bertanggung jawab untuk memastikan kualitas berasnya baik dan layak konsumsi.

"Kita memastikan kualitas berasnya, sehingga tidak ada beras yang lama dan rusak. Ini harus diperhatikan betul dimulai dari sini, pengemasan dan pendistribusian. Untuk itu, pengecekan ke gudang-gudang Bulog juga harus kita lakukan", ucap Edi Suharto.

Menurut dia, tujuan dari diluncurkannya bantuan sosial beras adalah untuk mengurangi beban pengeluaran KPM dan PKH, khususnya dalam memenuhi kebutuhan pangan berupa beras untuk kebutuhan sehari-hari selama pandemi Covid-19. 

Dia melanjutkan, setelah melalui proses pengemasan di Gudang Bulog, bansos beras tersebut akan dikirimkan dengan menggunakan transporter untuk disalurkan langsung ke rumah-rumah sampai ke KPM PKH. Transporter yang ditunjuk untuk program ini adalah PT. Bhanda Ghara Reksa (BGR) dan PT. Dos Ni Roha (DNR). []

Berita terkait
Data UMKM Penerima Bansos Rp 2,4 Juta di Yogyakarta
Jumlah UMKM di Provinsi DIY tercatat 220.771 unit. Namun dari jumlah itu, tidak semua dapat bansos Rp 2,4 juta.
Tak Terima Bansos Puluhan Emak-emak di Siantar Demo
Protes soal pembagian bansos sembako corona, puluhan emak-emak menggelar aksi protes di kantor Wali Kota Pematangsiantar, Sumut.
Kabar Baik, Bansos Produktif UMKM Cair Agustus 2020
Pemerintah siap merilis bantuan sosial produktif bagi UMKM bertepatan dengan momentum Kemerdekaan RI pada 17 Agustus mendatang