Cianjur - Warga Cianjur. Jawa Barat, dihebohkan dengan ditemukannya butiran bening mirip beras yang terdapat di dalam beras bantuan sosial bantuan pangan nontunai (BPNT) bagi Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Butiran bening yang diduga merupakan beras plastik itu diketahui dari salah satu warga penerima bansos KPM BPNT di Desa Sukaratu, Kecamatan Bojongpicung, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Penemuan ini bermula saat salah satu KPM di desa tersebut, Ridwan Yulianto, memasak beras bansos BPNT itu. Setelah matang, nasi tersebut teksturnya berbeda dari nasi yang biasanya. Awalnya, Ridwan tak curiga dengan beras yang diterimanya itu. Tapi setelah dimasak tekstur berasnya berbeda. Nasinya sedikit lembek dan lengket, juga tidak pulen.
Penasaran dengan beras yang diterimanya, Ridwan langsung memeriksa beras bantuan tersebut. Kaget bukan kepalang, sebab setelah karung beras diperiksa ternyata ada butiran bening mirip beras di dalam kemasannya.
Setelah di pilah ditemukan puluhan butir bening yang mirip beras, yang dipastikan merupakan bijih plastik. "Butiran bening ini mirip banget sama beras asli dan itu sudah tercampur dengan beras asli di dalam karung,'" kata dia.
Tak hanya Ridwan, tapi banyak KPM lainnya yang menemukan beras plastik dalam beras BPNT yang mereka terima. "Ada beberapa warga lain di kampung saya yang dapat beras BPNT dengan bercampur beras plastik tersebut," paparnya.
Warga mengaku kecewa dengan adanya beras plastik yang bercampur dengan BPNT. Sebab membahayakan KPM jika mengkonsumsi nasi bercampur beras plastik lantaran tidak menyadari adanya plastik dalam beras bantuannya. "Tentu saya kecewa, karena ini membahayakan. Saya berharap ada tindakan lebih lanjut dari pihak berwenang," ujar Ridwan.
Sementara itu, Plt Bupati Cianjur, Herman Suherman, mengatakan pihaknya bakal meminta Dinas Sosial untuk mengecek informasi penemuan beras BPNT yang bercampur beras plastik itu. "Saya perintahkan Dinsos untuk menindaklanjuti temuan beras plastik ini. Saya juga akan tanyakan pada supplier terkait temuan warga tersebut," kata Herman. []
