Tegal - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tegal, Jawa Tengah kembali menyalurkan bantuan Jaring Pengaman Sosial (JPS) untuk warga yang terdampak Covid-19. Terdapat 52.500 keluarga yang akan mendapat bantuan berupa beras tersebut.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Tegal Nurhayati mengatakan bantuan sosial (bansos) program JPS disalurkan secara bertahap mulai 18 hingga 23 Juli 2020. "Penyaluran bantuan program JPS ini merupakan penyaluran tahap kedua," katanya, Minggu 19 Juli 2020.
Menurut Nurhayati, bantuan beras baru disalurkan karena pihaknya memerlukan waktu untuk mensinkronkan data keluarga penerima manfaat (KPM), terutama keluarga miskin di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Kementerian Sosial yang belum menerima bantuan dari APBN dan APBD Provinsi Jawa Tengah.
Kami pastikan, 52.500 KPM penerima bansos tahap kedua ini tidak menerima bansos lain, baik itu dari pusat, provinsi, maupun desa.
Hasil sinkronisasi final, terdapat 52.500 keluarga miskin yang akan menerima bantuan, berkurang 24,6 persen dari jumlah penerima bantuan tahap satu yang mencapai 69.667 keluarga.
Mereka terdiri dari KPM di DTKS ditambah dengan KPM non-DTKS sebanyak 11.551 keluarga, pekerja informal 37.734 keluarga, kelompok rentan seperti penyandang disabilitas dan lansia 705 keluarga, dan korban PHK serta mereka yang tidak lagi bekerja selama pandemi 2.510 keluarga.
“Kami pastikan, 52.500 KPM penerima bansos tahap kedua ini tidak menerima bansos lain, baik itu dari pusat, provinsi, maupun desa. Contohnya ada satu desa, yaitu Desa Sangkanjaya Kecamatan Balapulang yang tidak mengajukan usulan bansos karena warganya yang masuk kriteria untuk mendapat bantuan sudah tercover bantuan dari pusat, provinsi dan dana desa,” ujar Nurhayati.
Nurhayati mengatakan, total beras yang disalurkan untuk bantuan tersebut sebanyak sebanyak 1.050 ton. Adapun jenis berasnya adalah beras kualitas premium yang berasal dari pengadaan Bulog Cabang Pekalongan.
"Masing-masing KPM akan mendapat bantuan beras premium sebanyak 20 kilogram senilai Rp 200.000," ujarnya.
Bupati Tegal Umi Azizah meminta Bulog menjaga kualitas beras yang disalurkan dan segera mengganti dengan yang baru jika setelah disalurkan ditemukan beras berkualitas jelek.
"Saya juga minta Bulog mengutamakan penerimaan beras dari produksi petani lokal Kabupaten Tegal, tentunya melalui setelah proses penyortiran yang ketat sesuai kriteria dan standar yang telah ditetapkan," kata Umi. []
Baca juga:
- ODP di Kota Magelang Dapat Bantuan Sembako
- KPK Terima 621 Laporan Keluhan Penyaluran Bansos
- Bansos Covid-19 Dilaporkan Masyarakat, Kok Bisa?