Beras Covid Tegal Tahap Dua, Simak Penjelasannya

Sebanyak 52.500 warga Kabupaten Tegal terdampak Covid-19 akan menerima bantuan beras tahap dua. Jumlah penerima turun dibanding tahap pertama.
Bupati Tegal Umi Azizah mengecek sampel beras premium yang akan disalurkan untuk warga terdampak pandemi Covid-19 di gudang Bulog Cabang Pekalongan, Kelurahan Procot, Kecamatan Slawi, Jumat 17 Juli 2020. (Foto: Humas Pemkab Tegal)

Tegal - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tegal, Jawa Tengah kembali menyalurkan bantuan Jaring Pengaman Sosial (JPS) untuk warga yang terdampak Covid-19. Terdapat 52.500 keluarga yang akan mendapat ‎bantuan berupa beras tersebut.

Kepala Dinas Sosial Kabupaten Tegal Nurhayati mengatakan bantuan sosial (bansos) program JPS disalurkan secara bertahap mulai 18 hingga 23 Juli 2020. "Penyaluran bantuan program JPS ini merupakan penyaluran‎ tahap kedua," katanya, Minggu 19 Juli 2020.

Menurut Nurhayati, bantuan beras baru disalurkan karena pihaknya memerlukan waktu untuk mensinkronkan data keluarga penerima manfaat (KPM), terutama keluarga miskin di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Kementerian Sosial yang belum menerima bantuan dari APBN dan APBD Provinsi Jawa Tengah.

Kami pastikan, 52.500 KPM penerima bansos tahap kedua ini tidak menerima bansos lain, baik itu dari pusat, provinsi, maupun desa.

Hasil sinkronisasi final, terdapat 52.500 keluarga miskin yang akan menerima bantuan, berkurang 24,6 persen dari jumlah penerima bantuan tahap satu yang mencapai 69.667 keluarga.

Mereka terdiri dari KPM di DTKS ditambah dengan KPM non-DTKS sebanyak 11.551 keluarga, pekerja informal 37.734 keluarga, kelompok rentan seperti penyandang disabilitas dan lansia 705 keluarga, dan korban PHK serta mereka yang tidak lagi bekerja selama pandemi 2.510 keluarga.

“Kami pastikan, 52.500 KPM penerima bansos tahap kedua ini tidak menerima bansos lain, baik itu dari pusat, provinsi, maupun desa. ‎Contohnya ada satu desa, yaitu Desa Sangkanjaya Kecamatan Balapulang yang tidak mengajukan usulan bansos karena warganya yang masuk kriteria untuk mendapat bantuan sudah tercover bantuan dari pusat, provinsi dan dana desa,” ujar Nurhayati.

Nurhayati mengatakan, total beras yang disalurkan untuk bantuan tersebut sebanyak ‎sebanyak 1.050 ton. Adapun jenis berasnya adalah beras kualitas premium yang berasal dari pengadaan Bulog Cabang Pekalongan.

"Masing-masing KPM akan mendapat bantuan beras premium sebanyak 20 kilogram senilai Rp 200.000," ujarnya.

‎Bupati Tegal Umi Azizah meminta Bulog menjaga kualitas beras yang disalurkan dan segera mengganti dengan yang baru jika setelah disalurkan ditemukan beras berkualitas jelek.

‎"Saya juga minta Bulog mengutamakan penerimaan beras dari produksi petani lokal Kabupaten Tegal, tentunya melalui setelah proses penyortiran yang ketat sesuai kriteria dan standar yang telah ditetapkan," kata Umi. []

Baca juga: 

Berita terkait
Tegal Lockdown, Wali Kota Jamin Warga Dapat Bantuan
Wali Kota Tegal, Dedy Yon Supriyono, menjamin warga masyarakat tidak mampu bakal mendapat bantuan menyusul kebijakan lockdown di wilayahnya.
Bansos Covid-19 di Semarang Tak Hanya Paket Sembako
Bansos Covid-19 yang diberikan Pemkot Semarang tak hanya melulu paket sembako. Ada banyak ragam bansos, apa saja?
33 Warga Kudus di Jakarta Bertahan Hidup dari Bansos
33 perantau Kudus di Jakarta tak bisa pulang. Mereka juga tak lagi bekerja imbas pandemi Covid-19. Bansos jadi andalan untuk bertahan hidup.
0
Investasi Sosial di Aceh Besar, Kemensos Bentuk Kampung Siaga Bencana
Lahirnya Kampung Siaga Bencana (KSB) merupakan fondasi penanggulangan bencana berbasis masyarakat. Seperti yang selalu disampaikan Mensos.