Jakarta - Vaksin menjadi salah satu metode yang telah efektif mengatasi pandemi seperti campak dan polio, atau memusnahkan penyakit seperti smallpox dan variola. Saat pendemi virus corona atau Covid-19, banyak pertanyaan berkembang di publik terkait kegunaan vaksin.
Dokter spesialis penyakit dalam dan vaksinolog, Dirga Sakti Rambe menjelaskannya. Termasuk menjawab pertanyaan tentang berapa jam antibodi muncul setelah disuntik vaksin corona?
"Jadi memang saat ini masih menunggu data hasil uji klinis fase 3. Jadi berapa lama proteksinya, berapa kali suntikan atau perlu diulang atau tidak," kata Dirga dalam Dialog Produktif Vaksin: Intervensi Kesehatan Masyarakat yang Efektif dan Aman, dikutip Tagar dari kanal YouTube Kemkominfo TV, Rabu 4 November 2020.
"Oleh karena itu, memang pemerintah mengambil sikap kehati-hatian tunggu hasil uji klinis tahap 3 supaya vaksin yang digunakan aman dan efektif," sambungnya.
(Demam) itu karena tanda vaksin bekerja.
Baca juga:
- Dokter Jelaskan Hal yang Ditakutkan Setelah Disuntik Vaksin
- Melaney Ricardo Anemia saat Positif Corona, Apa Dampaknya?
- Penelitian Sebut Golongan Darah O Lebih Kebal Virus Corona
- Pindah Rumah saat Pandemi, Lakukan 3 Hal Ini Bisa Hindari Virus
Vaksin diketahui merupakan bakteri atau virus penyebab penyakit yang sudah dimatikan atau telah dilemahkan. Vaksin yang diinjeksi ke tubuh manusia akan memicu sistem kekebalan tubuh untuk memproduksi antibodi. Proses pembentukan kekebalan tubuh itu disebut sebagai proses imunisasi.
Dalam kesempatan yang sama, Dirga mengatakan vaksin merupakan bentuk kemajuan dari teknologi biologi. Membuatnya pun tidak mudah, sehingga hanya penyakit berdampak besar terhadap masyarakat luas saja yang dibuatkan vaksinnya.
Dirga menuturkan, efek samping dari vaksin yang disuntikan ke tubuh manusia sifatnya ringan dan hanya berupa reaksi lokal yakni nyeri di lokasi bekas suntikan atau demam. "(Demam) itu karena tanda vaksin bekerja. Jadi tidak perlu dikhawatirkan," ujarnya.