Penelitian Sebut Golongan Darah O Lebih Kebal Virus Corona

Penelitian terbaru di Denmark mengungkapkan golongan darah O memiliki risiko paling rendah terinfeksi virus corona.
ILustrasi (Foto: Dok/Ist)

Jakarta - Penelitian terbaru di Denmark mengungkapkan golongan darah O memiliki risiko paling rendah terinfeksi virus corona daripada golongan darah lain.

Kantor berita Anadolu melaporkan, studi itu mengambil data dari hasil tes virus corona terhadap 473.654 orang. Sebanyak 11 peneliti yang melakukan studi itu menjabarkan, orang yang bergolongan darah O diasosiasikan paling kecil terpapar virus corona.

"Kami menunjukkan golongan darah O secara signifikan terkait dengan penurunan kerentanan terhadap infeksi SARS-CoV-2," demikian bunyi penelitian tersebut.

Golongan darah A atau AB tampaknya menunjukkan tingkat keparahan penyakit yang lebih besar daripada pasien dengan golongan darah O atau B.

Studi yang diterbitkan di jurnal medis American Society of Hematology, Blood Advances, menuturkan selain golongan darah O memiliki risiko tinggi terpapar virus corona.

Itu disebabkan golongan darah A, B, dan AB rentan mengalami pembekuan darah di dalam pembuluh darah (trombosis) dan penyakit kardiovaskular.

QIRANI 19Doktor Tjandrawati Mozef Peneliti Biokimia Farmasi LIPI yang juga penemu melakukan uji validasi deteksi virus corona dari sample swab yang telah diekstrak di Laboratorium Kimia Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Puspiptek Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Rabu, 26 Agustus 2020. LIPI berhasil menemukan formula deteksi virus corona dengan metode RT LAMP untuk menentukan Negatif atau Positif seorang pasien yang terpapar Covid-19 dengan waktu deteksi kurang dari satu jam yang dinamai QIRANI 19 KIT. (Foto: Antara/Muhammad Iqbal)

Penelitian di Kanada belakangan ini juga menunjukkan hasil serupa. Sebanyak 14 peneliti melakukan studi yang merujuk pada data pasien kasus virus corona di enam rumah sakit di Vancouver, hasilnya orang dengan golongan darah O diasosiasikan berisiko rendah terinfeksi Covid-19.

"Pasien Covid-19 dengan golongan darah A atau AB tampaknya menunjukkan tingkat keparahan penyakit yang lebih besar daripada pasien dengan golongan darah O atau B," demikian bunyi penelitian yang diterbitkan dalam jurnal yang sama,

Studi tersebut juga mencatat pasien Covid-19 bergolongan darah A atau AB memiliki risiko lebih tinggi untuk memerlukan ventilasi mekanis dan durasi yang lebih lama dalam perawatan intensif dibandingkan dengan yang bergolongan darah O atau B.

Sementara, 84 persen pasien dengan golongan darah A atau AB membutuhkan ventilasi mekanis pada infeksi virus corona, tingkat itu adalah 61 persen untuk pasien dengan golongan darah O atau B, menurut penelitian.

Rata-rata pasien yang bergolongan darah A atau AB dirawat intensif sekitar 13,5 hari, sementara pasien dengan golongan darah O atau B hanya sembilan hari.

Jumlah kasus virus corona di dunia mencapai sekitar 38,5 juta dan kematian mendekati 1,1 juta pada 15 Oktober 2020 menurut data Universitas Johns Hopkins.

Berita terkait
Kenapa Peran Keluarga Besar Cegah Penyebaran Virus Corona?
Kenali peran keluarga yang sangat besar untuk mencegah penyebaran virus corona.
Pindah Rumah saat Pandemi, Lakukan 3 Hal Ini Bisa Hindari Virus
Karena mau tak mau harus pindah rumah saat pandemi, Anda dapat menerapkan 3 hal ini untuk menekan risiko terpapar virus.
Musim Hujan Tiba, Ragam Cara Bentengi Diri dari Virus Corona
Perubahan suhu cepat akibat hujan dapat membuat imunitas terganggu sementara di satu sisi Anda harus membentengi diri saat pandemi corona.
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.