Simalungun - Pasca bentrok saling klaim lahan antara masyarakat Desa Sihaporas, Kecamatan Pematang Sidamanik, Kabupaten Simalungun dengan PT Toba Pulp Lestari (TPL), polisi menetapkan dua tersangka dalam insiden itu.
Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Simalungun, AKP Muhammad Agustiawan menyebut, ke dua tersangka itu yakni TA dan JA, keduanya merupakan warga Desa Sihaporas.
"Lagi diamankan dan proses pengembangan dan masih dilakukan pemeriksaan," ujarnya, Rabu 25 September 2019.
Sedangkan laporan masyarakat Desa Sihaporas, terkait dugaan pemukulan seorang anak berusia 3,5 tahun, kata Agustiawan, pihaknya tetap menindaklanjuti.
Karena kasus penganiayaan itu harus benar-benar bisa kita buktikan siapa yang melakukan
Menurut dia, pihaknya sedang melakukan penyelidikan dan penyidikan. Polisi masih menunggu visum, terkait dugaan kekerasan terhadap anak.
"Karena pada saat dibawa ke rumah sakit, katanya (si anak,red) dipukul kemudian pingsan. Ini kami terima dari orangtuanya saja gitu. Jadi kita akan ambil keterangan pada pihak rumah sakit yang menerima korban. Betul ngga kondisinya dalam keadaan pingsan," lanjutnya.
Untuk itu, Agustiawan menegaskan, terus mendalami kasus anak yang saat itu dikabarkan terkena pukulan, diduga dilakukan pihak TPL.
"Karena kasus penganiayaan itu harus benar-benar bisa kita buktikan siapa yang melakukan," tandasnya.
Sebelumnya, masyarakat Desa Sihaporas, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, dan petugas dari PT TPL bentrok, Senin 16 September 2019. Saling klaim lahan menjadi penyebabnya. Akibat bentrok itu, diketahui sejumlah orang dari ke dua belah pihak mengalami luka-luka dan dilarikan ke rumah sakit. []
