Benjamin Graham, Legenda Investor Guru Warren Buffet

Warren Buffett pernah belajar di bawah naungan sang dosen, Benjamin Graham di Universitas Columbia.
Benjamin Graham. (Foto: Money Week)

Jakarta - Benjamin Graham lahir di London, Inggris, pada 1894. Namun, keluarganya bangkrut sehingga harus pindah ke Amerika Serikat saat Graham masih bayi. Benjamin Graham dikenal sebagai Father of Security Analysis, seorang ekonom kelas dunia, legenda investor dan juga guru besar keuangan di Universitas Columbia. 

Graham telah memberikan warisan terbaik bagi para investor terbesar sepanjang sejarah, seperti: Warren Buffet, Mario Gabelli, Michael Price, John Bogle dan John Neff.

Warren Buffett pernah belajar di bawah naungan sang dosen, Benjamin Graham di Universitas Columbia. Buffet mencoba mendapatkan pekerjaan di perusahaan investasi sang mentor, namun ditolak. Buffett pun terus – menerus berusaha tanpa henti sampai akhirnya ia diterima.

Ini adalah awal mula Buffett diberikan tanggung jawab besar, dari situ ia tidak pernah berhenti untuk menyerap, sekaligus berterima kasih atas apa yang ia pelajari dari seorang Benjamin Graham. 

Menarik untuk diketahui bahwa; salah satu investasi Newman Graham GEICO milik Graham, merupakan awal dari akuisisi Berkshire Hathaway yang hingga saat ini masih menjadi roda investasi besar di Grup Buffett.

Perjalanan hidup Benjamin Graham menuju puncak sukses pasti penuh dengan lika-liku dan rintangan, layaknya investor sebagai manusia biasa. Ia pun harus melewati langkah sulit dan berjuang keras di era krisis ekonomi yang terjadi di Amerika Serikat pada masa itu. 

Melewati masa krisis, Benjamin Graham tetap berhasil masuk kuliah di Columbia University. Ketika di bangku kuliah, ia adalah seorang bintang kelas yang mahir di berbagai bidang. Meskipun ditawarkan pekerjaan menjadi dosen setelah lulus, ia lebih memilih pekerjaan di Wall Street.

Dia tidak membutuhkan waktu lama, kecerdasan alaminya muncul ketika ia mulai melakukan financial research, market analysis dan menjadi partner dalam suatu perusahaan. Pendapatannya langsung melonjak naik menjadi lebih dari $500.000 setahun, jumlah yang signifikan besar untuk usia 25 tahun.

Pada tahun 1926, Benjamin Graham membentuk kerjasama investasi dengan Broker, Jerome Newman. Di saat yang bersamaan, ia juga mulai mengajar dengan menjadi dosen kelas malam dibidang keuangan, Universitas Columbia.

Krisis keuangan tahun 1929 hampir membuat Benjamin Graham bangkrut total, namun usahanya terselamatkan oleh bantuan dari penjualan sebagian besar aset-aset personal. Sang Istri pun terpaksa kembali bekerja sebagai guru dansa. 

Ben Graham dengan segera kembali berdiri, dari situ ia telah belajar pengalaman paling berharga. Sebuah rahasia yang akan dia wariskan kepada Investor di dunia melalui buku – bukunya.

Pada tahun 1934, Benjamin Graham bersama dengan David Dodd (akademis Columbia), menerbitkan buku Security Analysis. Meskipun dalam masa krisis keuangan, buku itu tetap merekomendasikan: “sukses untuk berinvestasi dengan saham biasa adalah mungkin, selama prinsip-prinsip investasi yang sehat tetap diterapkan.”. 

Mereka telah memperkenalkan konsep intristic value / nilai fundamental untuk membeli saham dengan nilai tersebut.

Kerjasama merekapun berlanjut, namun kali ini lebih produktif dan tidak pernah lagi merugikan para investor mereka dengan nilai kesuskesan return tahunan sekitar 17%. Benjamin Graham berhasil menulis buku The Intelligent Investor pada tahun 1949, yang juga dianggap sebagai “Kitab Suci Investasi”. Beliau-pun akhirnya pensiun di tahun 1956 dan wafat tahun 1976.

Dalam bukunya itu, ada beberapa hal yang menampilkan kriteria apa saja yang dia gunakan sebelum memilih saham. Berikut beberapa kriteria:

-PER < 1.5x

-PBV < 1.5x

-BV yg positif

-Current Ratio > 2

-Annueal EPS Growth (5 thn) >3%.

-Positive 5 year dividend growth

-Positive annual earnings for 5 years

Dia menggunakan analisa fundamental dalam berinvestasi saham.[]


(Christina Febrinola)

Baca Juga:

Berita terkait
Profil Baim Wong, YouTuber Dermawan Pembagi Rezeki
Sebelum menjalin asmara dengan isterinya sekarang, Baim Wong juga pernah mengikat tali asmara dengan beberapa artis cantik dan ternama.
Profil Andika Sutoro Putra, Miliarder Muda Berkat Saham
aat ini, di usianya 26 tahun, dirinya sudah mendirikan lembaga pendidikan bernama Putra Investor School untuk mengajari masyarakat berinvestasi.
Intip 5 Saham Pegangan Lo Kheng Hong Dalam Berinvestasi
Lo Kheng Hong juga tercatat memegang beberapa saham yang menjadi andalannya sebagai berikut.
0
Tinjau Lapak Hewan Kurban, Pj Gubernur Banten: Hewan Kurban yang Dijual Dipastikan Sehat
Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar meninjau secara langsung lapak penjualan hewan kurban milik warga di Kawasan Puspiptek.