Profil Warrent Buffet, Investor Kawakan Dunia Paling Tajir

Warren Edward Buffett adalah seorang investor, pengusaha, dan filantropis asal Amerika Serikat.
Warren Buffett. (Foto: Instagram/officialwarrenbuffett)

Jakarta - Warren Edward Buffett adalah seorang investor, pengusaha, dan filantropis asal Amerika Serikat. Buffett adalah komisaris, direktur utama, dan sekaligus pemegang saham terbesar di Berkshire Hathaway. 

Dia adalah orang terkaya ketiga di dunia tahun 2015 versi Forbes. Tahun 2012, majalah Time memasukan Buffett sebagai salah satu orang paling berpengaruh di dunia.

Buffett sering disebut "Wizard of Omaha" (Penyihir dari Omaha) atau "Oracle of Omaha" (Peramal dari Omaha), dan dikenal karena kesetiaannya pada metode investasi value investing, dan untuk gaya hidupnya yang frugal meskipun memiliki kekayaan yang begitu besar. 

Buffett juga adalah seorang filantropis yang sangat berdedikasi, yang bersumpah akan menyumbangkan 99% kekayaannya untuk keperluan-keperluan filantropi, mayoritas via Gates Foundation. Pada 11 April 2012 Buffett didiagnosis menderita kanker prostat, dan berhasil sembuh pada September 2012. 

Buffett juga aktif berkontribusi pada urusan politik, seperti memberikan dukungan kepada Hillary Clinton sebagai kandidat presiden dari partai Demokrat untuk pemilihan presiden Amerika Serikat tahun 2016

Warren Buffett lahir pada tahun 1930 di Omaha, Nebraska, dari garis keturunan bangsa Prancis. Dia adalah anak kedua dari 3 bersaudara dan juga adalah putra satu-satunya dari Leila dan anggota DPR Amerika Howard Buffett. Buffett memulai pendidikannya dengan belajar di SD Rose Hill. 

Pada 1942, ayahnya terpilih pertama kalinya (kemudian terpilih 4 kali berturut-turut) menjadi anggota DPR Amerika Serikat. Warren Buffett Kemudian melanjutkan pendidikannya di SMP Alice Deal dan kemudian lulus dari SMA Woodrow Wilson pada 1947, dan pada buku tahunannya keterangan untuknya adalah "menyukai matematika, calon pialang saham".

Buffett memperlihatkan ketertarikan yang besar pada bisnis dan investasi pada umur yang sangat muda. Salah satu bisnis awalnya adalah menjual permen karet, Coca Cola, dan majalah mingguan dari pintu ke pintu. 

Dia juga bekerja di toko kelontong milik kakeknya. Saat masih di SMA, dia mendapatkan uang dengan mengantar koran, menjual bola golf dan perangko, menyemir mobil, dan lain-lain. Pada laporan pajaknya yang pertama kali tahun 1944, Buffett meminta pemotongan pajak sebesar 35 US $ untuk pemakaian sepeda dan jamnya untuk mengantar koran. Pada 1945, saat kelas 2 sma Buffett dan kawannya membeli mesin pinball bekas seharga 25 US $, kemudian menaruhnya di salon. 

Dalam beberapa bulan mereka berhasil berkembang memiliki beberapa mesin pinball pada 3 salon di Omaha. Bisnis itu kemudian dijual Buffett dan temannya kepada veteran perang senilai 1.200 US $.

Ketertarikan Buffett pada pasar saham dan investasi dimulai sejak masa sekolah disaat dia sering mengunjungi kantor pialang saham regional dekat kantor pialang saham ayahnya. Pada perjalanan ke New York City saat dia berumur 10 tahun, Buffett mengunjungi Bursa Saham New York. 

Pada umur 11 tahun, Buffett membeli 3 lembar saham preferen Perusahaan Utilitas Cities Service, dan membeli 3 lembar untuk kakaknya Doris Buffett (pemilik The Sunshine Lady Foundation). Pada usia 15 tahun, Warren mendapatkan lebih dari US$175 per bulan dari mendistribusikan koran Washington Post. Saat SMP dia berinvestasi pada perusahaan ayahnya dan membeli 16 hektar lahan pertanian untuk disewakan kepada petani. 

Dia membeli lahan tersebut pada usia 14 tahun dengan hasil menabungnya sebesar US$ 1.200. Pada saat Buffett kuliah, dia telah mengumpulkan lebih dari US$ 90.000 (disesuaikan dengan inflasi hingga tahun 2009).

Pada 1947, Buffett diterima di Wharton School of the University of Pennsylvania. Awalnya dia lebih tertarik mengembangkan bisnisnya, namun dengan paksaannya dari ayahnya akhirnya dia mendaftarkan diri untuk kuliah. 

Dia kemudian lulus pada usia 19 tahun dengan gelar Sarjana Ekonomi Manajemen. Kemudian dia melanjutkan pendidikannya di Columbia University, setelah ditolak oleh Harvard Business School, dan memperoleh gelar Magister Ekonomi pada 1951. Warren Buffett memilih masuk ke Columbia University karena mengetahui Benjamin Graham mengajar disana.[]


(Christina Ferbrinola)

Baca Juga:

Berita terkait
Para Investor Harus Tau, Ini Resiko Investasi Jangka Pedek
Investasi jangka pendek diperlukan karena dapat dicairkan dengan mudah dan kapan saja. Berikut ini beberapa resikonya.
6 Jenis Reksadana untuk Investor Pemula
Dalam investasi reksadana, manajer investasi berperan mengelola dana nasabah dan melaporkannya secara periodik.
Guys, Ini Lho 7 Artis Dunia yang Jadi Investor Sukses
Dengan mengetahui bagaimana para artis menjadi investor yang sukses bisa sebagai suatu pelajaran jika ingin sukses dengan uang kita sendiri.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.