Jakarta - Politisi Partai NasDem Irma Suryani Chaniago memberikan sanjungan kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani, yang menurutnya sudah bekerja sangat baik.
Berkat kinerja baik tersebut, sampai hari ini Indonesia belum terjun bebas ke dalam resesi ekonomi, seperti yang sudah dialami Korea, Amerika Serikat, dan Singapura, serta banyak negara lainnya yang terpukul pandemi Covid-19.
"Kita masih belum terjun bebas dan kita tentu berharap tidak akan terjun (resesi), dan bahkan kita akan kembali naik, pertumbuhan ekonomi kita akan kembali membaik, dan itu harapan kita," ucap Irma Suryani saat berbincang di kanal YouTube Tagar TV, diunggah Minggu, 23 Agustus 2020.
Baca juga: Isu Reshuffle, Pratikno Peringatkan Para Menteri
Beberapa waktu lalu sempat beredar video saat Presiden Joko Widodo atau Jokowi terlihat marah di depan Menteri Kabinet Indonesia Maju. Kemudian mencuatlah kabar akan terjadi reshuffle pencopotan menteri yang dinilai tidak memiliki sense of crisis.
Akan tetapi, menurut Irma, posisi Sri Mulyani tidak akan tergoyahkan. Dia optimis ekonomi nasional bisa membaik kendati diterpa pandemi berkepanjangan ini.
Irma juga melihat wajar saja apabila Jokowi marah di depan para pembantunya, lantaran masih ada menteri yang belum bisa mengimbangi kecepatannya. Dia berharap dengan kejadian itu, dapat mengubah pola kerja menteri untuk lebih tanggap dan siaga terhadap krisis.
"Di tengah krisis ekonomi global yang menghantui Indonesia di mana negara-negara besar sudah masuk, sudah terjun bebas ke dalam krisis. Tentu presiden mengharapkan agar para menterinya bekerja luar biasa, agar pertumbuhan ekonomi yang (minus) lima (5) persen ini tidak jatuh lebih dalam lagi," tuturnya.
Baca juga: 18 Menteri di Reshuffle, AHY - Sandiaga Uno Bergabung?
Kemudian, Irma NasDem menyoroti kinerja Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio, yang hingga saat ini belum memperlihatkan manuver berarti. Selain itu, ia juga mengkritisi kinerja Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim dan Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah.
Menurut dia, ketiga nama di atas patut diganti. Akan tetapi, semua kembali kepada hak prerogatif presiden.
"Saya kira kalaupun presiden ingin melakukan reshuffle, tentu kita juga akan menyambut baik apa yang ingin dilakukan oleh Presiden Jokowi. Mengingat ada beberapa juga dari kementerian yang kurang maksimal menurut saya dalam melakukan kinerja politik," ucapnya.
Sebelumnya, isu reshuffle menteri mencuat usai Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IP) Neta S Pane melempar rumor yang beredar di Istana bahwa dalam waktu dekat Presiden Jokowi akan me-reshuffle 18 menteri Kabinet Indonesia Maju.
Naman, hal itu langsung ditepis Juru bicara Presiden Jokowi, Fadjroel Rachman. Menurutnya apa yang dikemukakan Neta S Pane tidak dapat dibenarkan.
“Tidak ada reshuffle,” kata Fadjroel Rachman saat dihubungi wartawan, Jumat malam, 21 Agustus 2020.
Fadjroel menegaskan, Presiden Jokowi beserta jajaran Menteri Kabinet Indonesia Maju saat ini sedang fokus bekerja keras menangani pandemi virus corona atau Covid-19, dengan melakukan pemulihan dan transformasi terhadap perekonomian nasional.
“Semua menteri fokus dan bekerja keras menghadapi Covid-19 serta pemulihan dan transformasi ekonomi nasional,” ucap Fadjroel. []
