Fadjroel Luruskan Kabar Jokowi Reshuffle 18 Menteri

Juru Bicara Presiden Jokowi, Fadjroel Rachman menepis informasi yang dilontarkan IPW, soal reshuffle 18 menteri Kabinet Indonesia Maju.
Juru Bicara Presiden Joko Widodo (Jokowi), Fadjroel Rachman di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu, 29 Januari 2020. (Foto: Tagar/Popy)

Jakarta - Ketua Presidium Indonesia Police Watch Neta S Pane telah melempar isu, dalam waktu dekat Presiden Joko Widodo akan me-reshuffle 18 menteri Kabinet Indonesia Maju. Menanggapi hal tersebut, Juru Bicara Presiden Jokowi, Fadjroel Rachman menepis informasi yang dilontarkan IPW.

“Tidak ada reshuffle,” kata Fadjroel Rachman saat dihubungi wartawan, Jumat malam, 21 Agustus 2020.

Semua menteri fokus dan bekerja keras menghadapi Covid-19 serta pemulihan dan transformasi ekonomi nasional

Fadjroel menegaskan, Presiden Jokowi beserta jajaran Menteri Kabinet Indonesia Maju saat ini sedang fokus bekerja keras menangani pandemi virus corona atau Covid-19. Menurutnya, pemerintah saat ini tengah melakukan pemulihan dan transformasi terhadap ekonomi nasional.

Baca juga: 18 Menteri di Reshuffle, AHY - Sandiaga Uno Bergabung?

“Semua menteri fokus dan bekerja keras menghadapi Covid-19 serta pemulihan dan transformasi ekonomi nasional,” ucap Fadjroel.

Sebelumnya, kabar reshuffle Kabinet muncul dari pernyataan Presiden Jokowi saat memimpin rapat kabinet paripurna yang digelar internal pada 18 Juni 2020. Ia meluapkan kekesalannya terhadap kinerja para menteri yang lamban dalam menangani persoalan Covid-19 dan ekonomi. 

Dalam rapat tersebut, Jokowi bersedia mempertaruhkan reputasi politiknya untuk menyelamatkan rakyat dan negara Indonesia. Bahkan, mengancam membubarkan lembaga negara hingga melakukan reshuffle kabinet agar kinerja pemerintahan ke depan lebih baik lagi.

“Bisa saja, membubarkan lembaga. Bisa saja reshuffle. Sudah kepikiran kemana-mana saya. Entah buat perppu yang lebih penting lagi. Kalau memang diperlukan,” ujar Jokowi dalam rapat kabinet paripurna saat itu.

Pernyataan Jokowi memunculkan pelbagai spekulasi menteri-menteri yang akan diganti dari jajaran Kabinet Indonesia Maju. Kabar reshuffle pun sempat ramai dibahas oleh para pengamat politik hingga anggota dewan.

Akan tetapi, kabar reshuffle menteri kembali mereda ketika Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno mengatakan ancaman Jokowi akan melakukan reshuffle kabinet hanya merupakan sebuah bentuk teguran keras kepada seluruh jajarannya, agar ke depan memperbaiki kinerja dalam menyelesaikan pandemi Covid-19 dan dampak ekonomi yang ditimbulkan.

Pernyataan Pratikno itu disampaikan dalam keterangan pers secara virtual pada 6 Juli 2020. Saat itu ia mengatakan, setelah Jokowi mengeluarkan ancaman akan me-reshuffle kementerian atau lembaga, seluruh jajaran menteri dan pimpinan langsung bekerja keras memperbaiki kinerja.

Namun, kabar reshuffle tersebut kembali mencuat kala IPW menyatakan pihaknya mendapatkan informasi bahwa Jokowi akan melakukan reshuffle dalam waktu dekat terhadap 18 menteri, setelah pergantian Panglima TNI.

Ketua Presidium IPW Neta S Pane menyebutkan setidaknya ada 11 anggota kabinet yang akan bergeser dan berganti. Paling banyak, ada 18 menteri yang tergeser posisinya karena reshuffle. Tidak hanya itu, ia menyebut PDI Perjuangan juga akan mendapat tambahan pos jabatan menteri.

"Rotasi dan pergantian kabinet sepertinya akan dilakukan Presiden Jokowi setelah pergantian Panglima TNI. Sementara pergantian Kapolri akan dilakukan sesuai jadwal, yakni pensiunnya Jenderal Idham Azis pada awal Januari 2021. Demikian informasi yang diperoleh dari berbagai sumber," ucap Neta S Pane dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 20 Agustus 2020.

Baca juga: Adian Napitupulu: Jokowi Pasti Lakukan Reshuffle

Beberapa menteri yang disebut IPW akan direshuffle di antaranya Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly, Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio, Menteri Tenaga Kerja Ida Fauziyah, Menteri Perdagangan Agus Suparmanto, Menteri Sosial Juliari P Batubara.

Nama lainnya, yaitu Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi, dan Kepala Bulog Budi Waseso.

Kabar ini juga berembus saat Politisi PDIP Adian Yunus Yusak Napitupulu meyakini Presiden Jokowi bakal merotasi (reshuffle) kabinetnya. Alasannya, kata Adian Napitupulu, pemerintah dan masyarakat membutuhkan komposisi menteri yang mampu bekerja menyikapi krisis akibat pandemi Covid-19.

"Kalau saya baca tandanya, pasti terjadi reshuffle," kata Adian Napitupulu dalam sebuah diskusi di sebuah kafe, Kemang, Jakarta Selatan, Kamis, 23 Juli 2020. []

Berita terkait
Bara JP Bengkulu: Isu Reshuffle untuk Ganggu Jokowi
Bara JP Bengkulu menduga ada pihak-pihak yang sengaja menyuarakan isu reshuffle Kabinet Indonesia Kerja agar konsentrasi Jokowi terganggu.
Ancaman Reshuffle Berkaitan dengan Penolakan RUU HIP
Pakar Komunikasi Politik, Kennorton Hutasoit menilai ancaman reshuffle yang diutarakan Jokowi bisa dikaitkan dengan isu penolakan RUU HIP.
Demokrat-PAN Incar Jabatan Menteri Jika Reshuffle
Ujang Komarudin mengatakan isu reshuffle yang masih terus berkembang hingga saat ini menjadi rebutan para partai politik (parpol).