Jakarta - Menteri Sekretaris Negara Pratikno membantah isu reshuffle yang akan dilakukan Presiden Joko Widodo atau Jokowi terhadap para Menteri Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024.
Untuk itu, Pratikno mengimbau kepada para Menteri Indonesia Maju yang dispekulasikan bakal terkena reshuffle, untuk lebih bergerak cepat, saling bahu membahu membangkitkan Indonesia yang sedang diterpa pandemi Covid-19.
Kita konsentrasi luar biasa untuk menghadapi krisis kesehatan dan krisis perekonomian.
"Jadi kepada rekan-rekan menteri yang diisukan akan direshuffle, ya tolong untuk fokus kepada tugas masing-masing. Saling bersinergi bahwa saat ini rakyat Indonesia membutuhkan kecepatan kerja pemerintah dengan seluruh jajarannya dan seluruh komponen bangsa," kata Pratikno dalam video yang diunggah di YouTube Sekretariat Presiden, Sabtu, 22 Agustus 2020.
Baca juga: Fadjroel Luruskan Kabar Jokowi Reshuffle 18 Menteri
Pratikno mengaku kaget dengan berembusnya kabar reshuffle kabinet. Menurut dia, berita yang berkembang di publik tidak benar.
"Jadi kita semua terkejut dengan rilis yang mengatakan ada 18 menteri yang akan direshuffle. Itu tidak benar karena hari-hari ini kita konsentrasi luar biasa untuk menghadapi krisis kesehatan dan krisis perekonomian," ucapnya.
Sebelumnya, Ketua Presidium Indonesia Police Watch Neta S Pane telah melempar isu, dalam waktu dekat Presiden Joko Widodo akan me-reshuffle 18 menteri Kabinet Indonesia Maju. Menanggapi hal tersebut, Juru Bicara Presiden Jokowi, Fadjroel Rachman menepis informasi yang dilontarkan IPW.
Baca juga: Pratikno Bantah Isu Reshuffle 18 Menteri Jokowi
“Tidak ada reshuffle,” kata Fadjroel Rachman saat dihubungi wartawan, Jumat malam, 21 Agustus 2020.
Fadjroel menegaskan, Presiden Jokowi beserta jajaran Menteri Kabinet Indonesia Maju saat ini sedang fokus bekerja keras menangani pandemi virus corona atau Covid-19. Menurutnya, pemerintah saat ini tengah melakukan pemulihan dan transformasi terhadap perekonomian nasional.
“Semua menteri fokus dan bekerja keras menghadapi Covid-19 serta pemulihan dan transformasi ekonomi nasional,” ucap Fadjroel. []