Belanja Online 11.11, Alibaba Raih Rp 229 Triliun

Alibaba, perusahaan e-commerce terbesar di dunia menjadi pelopor belanja online 11.11 yang pada tahun ini berhasil meraih Rp 229,02 triliun.
Alibaba mampu mencatatkan transaksi penjualan online sebesar 114 miliar yuan Rp 229,02 triliun pada perayaan hari belanja online dalam waktu kurang dari 90 menint. (Foto: Yahoo.com)

Jakarta - Hari belanja online digelar secara global setiap tanggal 11 November. Hari belanja online dimotori perusahaan e-commerce terbesar di dunia asal China, Alibaba Group Holding Ltd. Di China, hari belanja online dikenal dengan sebutan Singles's Day atau Hari Jomblo. Pada perayaan tahun ini, Alibaba mampu mencatatkan transaksi penjualan online sebesar 114 miliar yuan atau 16,3 miliar dolar AS (Rp 229,02 triliun) hanya dalam jangka waktu kurang dari 90 menit. Raihan ini setara dengan lebih dari setengah rekor yang diperoleh tahun lalu untuk even sehari penuh atau 24 jam.

Diperkirakan setengah miliar pembeli melalui transaksi online Alibaba datang tidak hanya penduduk lokal China, tapi juga dari Rusia dan Argentina, dengan barang yang banyak diburu smartphone dan kebutuhan rumah tangga. Menyambut even belanja online, Alibaba menggelar pertunjukan hiburan dengan mengundang bintang Taylo Swift, yang disiarkan secara langsung melalui televisi di Shanghai.

Seperti diberitakan dari Yahoo Finance yang mengutip Bloomberg, acara belanja online terbesar di dunia ini menjadi ritual tahunan Alibaba dan juga beberapa negara di Asia. Kegiatan ini menjadi pusat perhatian kalangan investor global yang ingin mengukur seberapa besar keinginan konsumen China untuk berbelanja di tengah ekonomi negara itu tergelincir di bawah enam persen. Ketegangan antara Washington dan Beijing dalam perang dagang terus memicu ketidakpastian dan mengacaukan sektor bisnis. Namun pola konsumerisme masyarakat tak terpengaruh dengan perlambatan pertumbuhan ekonomi di China. Alibaba diperkirakan akan terus melesat di tengah perlambatan ekonomi berkat bisnis online yang meningkat pesat. 

Jack MaJack Ma. (Foto: bit.ly/2pUfgA6)

"Alibaba mungkin yang paling tidak terpengaruh dengan perang dagang China versus Amerika Serikat, dibandingkan Baidu Inc dan Tencent Holding Ltd," kata Richard Wong, Kepala ICT perusahaan konsultan Frost & Sullivan untuk Asia Pasifik dalam wawancara dengan Bloomberg Television.

Alibaba memang banyak diuntungkan dengan adanya gelaran belanja online atau single's day. Tahun lalu penjualan Alibaba naik 27 persen dibandingkan periode sama tahun lalu menjadi 213,5 miliar yuan China atau setara 30,7 miliar dolar AS. Sebagian besar penjualan banyak disumbang dari belanja online 11.11 selama peroide 24 jam atau sehari.

Namun kini Alibaba mulai menghadapi persaingan yang ketat dari platform e-commerce JD.com Inc dan Pinduoduo Inc yang relatif lebih kecil dari perusahaan milik milader Jack Ma itu. Sebagai pemain pemula, JD.com dan Pinduoduo sangat agresif dalam memburu konsumen. Mereka menyasar kantong-kantor pembeli di daerah pedesaan yang relatif belum tergarap oleh Alibaba.

Menurut Ella Ji, analis dari China Renaissance Holding Ltd, JD.com dan Pinduoduo tak mau kalah bersaing merebut konsumen dalam gelaran belanja online 11.11 dengan memberikan diskon besar-besaran. "Double 11 akan jadi ajang para e-commerce untuk perang diskon," katanya.[]

Berita terkait
Bos Alibaba Group Masih Jadi Orang Terkaya di China
Perusahaan riset Hurun China Rich merilis daftar orang terkaya di China. Seperti tahun lalu, Jak Ma pemilik Alibaba Group menjadi orang paling kaya
Jack Ma Pendiri Alibaba yang Sering Ditolak Kerja
Jack Ma lahir di Hangzhou, Zhejiang, Tiongkok, 10 September 1964. Ia dilahirkan dari keluarga yag miskin.
Daniel Zhang, Sosok Pengganti Jack Ma Pimpin Alibaba
Jack Ma akhirnya resmi mengundurkan diri. Adalah Daniel Zhang yang menggantikan pucuk kepemimpinan perusahaan raksasa teknologi Alibaba.
0
Negara G7 Tingkatkan Sanksi Terhadap Rusia Terkait Perang di Ukraina
Sanksi-sanksi ini termasuk langkah-langkah cegah Moskow memperoleh bahan-bahan dan layanan yang diperlukan sektor industri dan teknologi