Survei Facebook: Masyarakat Indonesia Berbelanja Online saat Hari Kerja

Menurut survei, puncak belanja online di Indonesia berada pada hari Kamis
Ilustrasi belanja online. (Foto: Pixabay)

Jakarta, (Tagar, 21/11/2018) - Facebook Indonesia merilis survei kebiasaan masyarakat Tanah Air berbelanja online. Berbeda dengan negara lain, kebiasaan masyarakat Indonesia berbelanja online muncul saat hari kerja.  

Client Solution Manager Facebook Indonesia Ernest Ferdian menyebutkan jika dibandingkan dengan akhir pekan atau hari libur nasional, kebisaan berbelanja online masyarakat Indonesia saat hari kerja lebih banyak tiga kali lipat.

Menurut survei, puncak belanja online di Indonesia berada pada hari Kamis. "Weekend turun, mulai naik ketika Senin, Selasa, Rabu, puncaknya Kamis," kata Ernest di Festival Belanja Online (FBO) di Jakarta, disitat Antara, Rabu (21/11).

Ilustrasi belanja onlineIlustrasi belanja online. (Foto: Pixabay)

Survei Facebook mencatat, hampir sekitar 75 persen masyarakat Indonesia  berbelanja ketika waktu luang, yaitu ketika makan siang saat hari kerja.

"Paling besar ketika makan siang. Pagi sebelum makan, siang juga lebih besar dibanding sore. Turun pada jam 5 sore, naik mulai dari jam 6 sore hingga puncaknya jam 8 malam, setelah itu turun lagi," lanjut Ernest.

Bila ditinjau dari bulan, Survei Facebook mengungkapkan belanja online di Indonesia meningkat pada pertengahan Desember. Hal ini berbeda dari negara-negara lain yang mencapai puncak pada bulan November.

"Yang menarik global, lebih ke bulan November, saat Thanks Giving, di Indonesia mundur di pertengahan Desember," ujar Ernest.

Meski demikian, kecenderungan peningkatan belanja online masyarakat Indonesia sudah mulai terlihat pada bulan Oktober, kemudian tidak terbendung hingga pertengahan Desember.

"Pada Oktober sudah 7 persen mulai belanja. Sebanyak 31 persen orang mengatakan bahwa mereka berbelanja di bulan November, tapi memang puncaknya di Desember, sekitar 50 persen," terang Ernest.

Ernest menilai masyarakat Indonesia adalah mobile shopper. Alasannya, tidak lagi terpaku pada layar desktop, karena beralih ke layar ponsel pribadi. Gencarnya pertumbuhan smartphone di Indonesia, lanjut dia, menjadi biang keladi tumbuhnya kebiasaan tersebut.

"Kita tahu sendiri Indonesia adalah Android market," tandasnya.

Berita terkait
0
Biden dan Para Pemimpin G7 Disebut Sepakati Larangan Impor Emas Rusia
Sebuah langkah yang bertujuan untuk semakin mengisolasi Rusia dari ekonomi global dengan mencegah partisipasinya di pasar emas