Gila Belanja? Bisa Jadi Kamu Alami Shopaholic

Shopaholic atau penggila belanja adalah satu kecanduan belanja yang dapat mendatangkan dampak buruk bagi yang mengalaminya.
Ilustrasi. (Foto: Tagar/Ist)

Jakarta - Belanja memang suatu hal yang menyenangkan. Selain menyenangkan, belanja juga dapat menghilangi stress. Namun belanja yang terlalu berlebihan sampai menghabiskan banyak uang dan waktu, bisa jadi kamu mengalami shopaholic.

Shopaholic atau penggila belanja adalah satu kecanduan belanja yang dapat mendatangkan dampak buruk bagi yang mengalaminya. Seseorang yang mengalami shopaholic biasanya kesulitan dalam mengontrol keinginannya untuk berbelanja.

Kecanduan belanja ini semakin menjadi ketika adanya platform belanja online yang memudahkan orang dalam berbelanja. Berikut adalah ciri-ciri yang bisa menjadi pertanda seorang mengidap shopaholic.


1. Impulsif

Kebiasaan membeli barang tanpa perencanaan atau impulsif adalah salah satu ciri-ciri mengidap shopaholic. Biasanya keinginan membeli dipicu oleh emosi yang menjadi irasional dan perasaan dibandingkan logika. Biasanya, tipe orang seperti ini hanya belanja berdasarkan karena ketertarikan semata saja.


2. Menyesali, namun Tidak Berhenti

Shopaholic juga bisa merasakan penyesalan ketika melakukan belanja. Namun penyesalan dan kecewa yang dirasakan hanyalah perasaan sekilas saja. Ketika melihat suatu barang yang disukainya, pengidap shopaholic akan mengulangi aksi belanjanya kembali.


3. Belanja Merupakan Hobi dan Rutinitas

Karena terlalu sering berbelanja, pengidap shopaholic sampai bisa dibilang menjadikan belanja sebagai hobi dan rutinitas. Sementara teman-teman sebaya bermain, berolahraga, atau membaca buku, kamu lebih memilih untuk berbelanja. Kamu lebih memilih mengisi waktu luangmu dengan berbelanja dibanding bersosialisasi dengan teman.


4. Menyembunyikan Barang Belanjaan

Seorang shopaholic biasanya takut adanya ikut campur dari keluarga, teman, bahkan pasangan dalam rutinitasnya berbelanja. Kebanyakan mereka yang mengidap shopaholic berbelanja secara diam-diam karena sadar bahwa tindakannya kompulsif dan tidak rasional.


5. Memaksimalkan Uangnya untuk Berbelanja

Penderita shopaholic sulit untuk berhenti dari rutinitasnya, akhirnya berusaha untuk terus mendayagunakan seluruh uangnya untuk kebutuhan belanja. Hal ini tentunya akan menimbulkan dampak negatif, terlebih di lingkungan terdekat. Bisa jadi karena keinginan belanja yang begitu besar penderita shopaholic rela berhutang agar keinginannya terpenuhi.[]

Baca Juga:

Berita terkait
6 Tips Black Friday Sebelum Kalap Belanja
Buat kamu pecinta diskonan pasti sudah tidak asing dengan black friday. Fenomena tahunan yang ramai di Amerika Serikat dan Eropa.
5 Tips untuk Menghindari Kesalahan Belanja Saat Liburan
Kamu bisa saja tergoda untuk menghabiskan secara impulsif, seperti saat musim liburan atau setelah mendapatkan pekerjaan pertama.
Belanja Natal Warga Australia Tahun Ini Diperkirakan Rp 818 Triliun
Warga Australia diperkirakan akan habiskan 79,8 miliar dolar Australia (Rp 818 triliun) untuk belanja sebelum dan setelah Natal 2021