Lebak - Pemerintah Daerah (Pemda) Banten mengoptimalkan promosi batik Lebak dan tenun Badui pada even kegiatan pameran baik di tanah air maupun luar negeri. Kini, produk batik Lebak dan tenun khas kerajinan lokal menembus pasar dalam negeri dan mancanegara untuk mendukung program Bangga Buatan Indonesia (BBI).
"Kami terus membina dan meningkatkan kualitas dan motif," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lebak Dedi Rahmat di Lebak, Sabtu, 27 Juni 2020, seperti diberitakan Antara.
Kami optimistis produk lokal itu dapat mendukung BBI, sehingga mampu menggulirkan ekonomi di tengah pandemi Covid-19.
Dedi mengatakan, promosi dilakukan untuk membantu pemasaran para perajin batik dan tenun Badui, sehingga dapat menggulirkan ekonomi dan penyerapan lapangan pekerjaan.
Saat ini, kata dia, produk batik lokal tersebut diwajibkan bagi aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Lebak, setiap Kamis dan Jumat diwajibkan menggunakan pakaian batik Lebak.
Menurut Dedi, penggunaan batik Lebak untuk mendukung dan mendorong BBI agar dicintai masyarakat dan dibeli dalam negeri. Sebab, kata dia, produk batik Lebak memiliki keunikan dan daya tarik tersendiri dan berbeda dengan batik-batik lain di Tanah Air.
Desain batik Lebak terdapat 12 motif dan mengandung makna juga filosofi sesuai budaya masyarakat Badui dan budaya masyarakat Kaolotan. Selain itu, unsur alam cukup menganggungkan dunia melalui Tanjung Layar Sawarna.
12 motif batik Lebak itu antara lain Motif Seren Taun, Motif Sawarna, Motif Gula Sakojor, Motif Pare Sapocong, Motif Kahirupan Baduy, Motif Leuit Sijimat, Motif Rangkasbitung, Motif Caruluk Saruntuy, Motif Lebak Bertauhid, Motif Angklung Buhun, Motif Kalimaya dan Motif Sadulur.
Tenun Badui Tembus Pasar Eropa
Tenun Badui kini banyak diminati masyarakat, bahkan menembus pasar Eropa. Produk itu menjadikan kebanggan Pemerintah Kabupaten Lebak, setelah desainer dari Jakarta menampilkan lomba busana Internasional di Inggris meraih juara.
"Kami optimistis produk lokal itu dapat mendukung BBI, sehingga mampu menggulirkan ekonomi di tengah pandemi Covid-19," ucap Dedi.
Dedi mengajak masyarakat mencintai produk Industri Kecil Menengah (IKM) dan bisa memasarkan melalui digital untuk memperluas akses penjualan secara online.
Saat ini, menurut dia, penjualan melalui penggunaan teknologi sangat memudahkan pemasaran, sehingga pemerintah daerah terus meningkatkan kualitas dan mutu agar bisa bersaing pasar.
"Kami setiap tahun selalu mengalokasikan anggaran untuk pelatihan produk batik dan tenun Badui untuk mendukung BBI itu," ujarnya.
Pelaku IKM Umsaroh mengatakan, banyak menerima pesanan para ASN, masyarakat, termasuk warga Moskow, karena tahun 2019 mengikuti promosi internasional di negara Rusia.
Saat ini, kata dia, produk batik Lebak juga memenuhi toko butik batik di wilayah Provinsi Banten. Produk batik Lebak yang dirintis sejak 2016 itu mulai meningkat permintaannya dari pasar domestik dan mancanegara meningkat.
"Kami bangga produksi batik Lebak memasuki pasar Rusia dan banyak permintaan," ujar Umsaroh. []