Basarnas Gadungan Asal Purworejo Ditangkap di Bantul

Basarnas gadungan asal Purworejo, ditangkap Polsek Sedayu atas dugaan kasus penipuan.
Basarnas gadungan, YD, asal Purworejo, Jawa tengah (tengah) ditangkap Polsek sedayu pada Rabu 22 April. (Foto: Basarnas DIY)

Bantul - Seorang pria berinisial YD, 43, warga Purworejo, Jawa Tengah, yang mengaku anggota Badan SAR Nasional atau Basarnas ditangkap Polsek Sedayu pada Rabu 22 April 2020. YD diduga telah melakukan penipuan.

Humas Basarnas DIY, Pipit Erianto menjelaskan terungkapnya dugaan penipuan itu bermula dari informasi PMI Purworejo yang menanyakan kebenaran anggota Basarnas DIY meminjam ambulans untuk kepentingan keluarga terduga. 

Pipit tidak mengenali wajah terduga tersebut setelah dikirimi fotonya. PMI Purworejo yang curiga meminta Basarnas DIY menahan YD terlebih dahulu. 

“Dia meminjam mobil ambulans di PMI Purworejo. Setelah itu dari PMI Purworejo menanyakan kepada kami apakah benar bahwa terduga itu anggota Basarnas DIY. Waktu fotonya dikirim, ternyata salah satu dari kami tidak mengenali wajahnya sama sekali,” kata Pipit ketika dihubungi pada Rabu 22 April 2020.

Setelah mengetahui hal tersebut terduga pergi dan berpapasan dengan Basarnas DIY yang akan menjemputnya. Terduga ditangkap dan ditahan dulu di kantor Basarnas DIY lalu diserahkan ke Polsek Sedayu.

“Sekarang yang bersangkutan sudah diamankan di Polsek Sedayu dan sedang diperiksa lebih lanjut. Motifnya masih ditelurusi Polsek Sedayu," kata Pipit.

Motif yang digunakan, ia mengaku sebagai anggota Basarnas agar mendapat simpati orang dan kelihatan gagah.

Kapolsek Sedayu, Komisaris Polisi (Kompol) Ardi Hartana mengatakan penangkapan tersebut bermula dari kecurigaan anggota Basarnas dengan tingkah YD. Setelah mendapat laporan, polisi menjemput YD di kantor Basarnas untuk diinterogasi lebih lanjut di mapolsek.

Dari hasil pemeriksaan sementara, polisi belum menemukan bukti atau adanya laporan korban yang dirugikan. Korban merupakan warga asal Bantul. “Motif yang digunakan, ia mengaku sebagai anggota Basarnas agar mendapat simpati orang dan kelihatan gagah. Calon istrinya percaya bahwa terduga punya pekerjaan tetap,” kata Ardi, saat dihubungi melalui sambungan telepon.

Namun polisi masih terus mendalami dugaan kasus penipuan tersebut. Sebab berdasarkan dari penelusuran telepon seluler milik YD ada hal yang mencurigakan. Dalam ponsel YD ada pesan singkat yang intinya menawarkan jasa bisa mencarikan masker dalam jumlah banyak dengan orang di Malang, Jawa Timur.

Namun setelah transaksi pembayaran masker yang dipesan, YD tidak mengirim barang sesuai dengan kesepakatan. Padahal YD telah menerima uang pembayaran secara lunas. 

Selain itu terdapat juga informasi YD sempat mendatangi kantor PMI Purworejo dan meminjam sesuatu. “Data-data ini masih kami dalami. Kami masih memiliki waktu 1x24 jam dan menunggu laporan resmi dari Malang,” kata Ardi.

Untuk barang bukti yang disita dari YD, antara lain perlengkapan pakaian lengkap Basarnas, tas ransel dan tas cangklong lambing SAR lalu satu sepeda motor dan satu smartphone. []

Baca Juga:

Berita terkait
Polres Kulon Progo Ungkap Penipuan Penjualan Premium
Polres Kulon Progo mengungkap penyalahgunaan BBM bersubsidi. Pelaku menjual premium namun dilabeli pertalite dan pertamax.
Babak Baru Kasus Penipuan Yusuf Mansur
Sidang Perdata dengan tergugat Yusuf Mansur batal digelar lantaran pihak tergugat tidak kunjung datang.
Waspada Penipuan Online Penjualan Masker di Kediri
Polresta Kediri telah membentuk tim untuk mengungkap penipuan penjualan masker secara online di media sosial.
0
Tinjau Lapak Hewan Kurban, Pj Gubernur Banten: Hewan Kurban yang Dijual Dipastikan Sehat
Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar meninjau secara langsung lapak penjualan hewan kurban milik warga di Kawasan Puspiptek.