Banjir Kepung Semarang, Menteri PUPR Cek Kota Lama

Banjir mengepung Kota Semarang. Menteri PUPR Basuki Hadimuljono datang untuk cek penanganan banjir di Kota Lama.
Kota Lama Semarang tak luput dari kepungan banjir, Sabtu, 6 Februari 2021. Menteri PUPR Basuki Hadimuljono turun ke lapangan guna mengecek penanganan banjir. (Foto: Tagar/Agus Joko Mulyono)

Semarang - Banjir mengepung Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu, 7 Februari 2021. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono datang langsung ke Kota Atlas, mengecek banjir di kawasan Kota Lama

Menteri Basuki Hadimuljono tidak menampik cuaca ekstrem yang terjadi beberapa hari terakhir, khususnya sejak Jumat malam, 6 Februari 2021, memicu genangan air di Kota Semarang. Terlebih di Kota Lama Semarang yang dilintasi Sungai Semarang. 

Pompa penyedot banjir di Kota Lama sebenarnya sudah diaktifkan. Namun dari tiga, hanya dua yang aktif. Satu pompa tak bisa difungsikan dan sudah diinstruksikan untuk dilakukan penanganan secepatnya. 

"Ada tiga pompa, satu masih macet akan diperbaiki dan dihidupkan," ucap dia didampingi Wakil Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu.

Berdasarkan data curah hujan, ini ekstrem seperti prediksi BMKG, 171 milimeter hujan, menurut hitungan hidrologi, return period atau periode ulangnya 50 tahunan.

Basuki menyatakan sesuai dengan data dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), di wilayah Jawa Tengah, khususnya Kota Semarang memang tengah dilanda cuaca ekstrem. Ia menyebut cuaca ekstrem ini terjadi dalam siklus 50 tahunan. 

"Berdasarkan data curah hujan, ini ekstrem seperti prediksi BMKG, 171 milimeter hujan, menurut hitungan hidrologi, return period atau periode ulangnya 50 tahunan," ujar dia.

Secara keseluruhan, banjir di Kota Semarang karena terjadi luapan dua sungai besar, yakni Sungai Beringin Mangkang dan Plumbon Kaligawi. Dua sungai ini masuk wilayah kerja Balai Besar Wilayah Sungai Pemali Juana.

Karenanya, kata dia, fungsi dari mesin pompa penyedot sangat menentukan untuk meminimalisir maupun mencegah munculnya limpasan air yang menggenangi daerah sekitar.  

"Itu sebenernya kebetulan air pasang tinggi, 1,4 meter. Pompa memang menentukan," ucap Basuki. 

Baca juga: 

Wakil Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu menyatakan jajaran Pemkot Semarang telah dan terus berupaya keras mengatasi banjir. Kali Beringin sebenarnya sudah mulai dilakukan normalisasi namun diterjang meningkatnya debit air imbas hujan deras. 

"Kami melakukan berbagai penanganan, di Beringin sudah bertahun-tahun begitu. Itu kan di daerah cekungan. Di Jalan Kuda, Wonosari, Ngaliyan itu juga," sebut wanita yang akrab disapa Ita ini. 

Diketahui, sebagian besar daerah di Kota Semarang pada hari ini terendam banjir. Catatan BPBD menyebut sejumlah titik di 10 kecamatan yang ada kebanjira. Banjir juga menggenangi jalur vital pantura di Mangkang dan kawasan Kaligawe hingga sempat membuat arus lalu lintas lumpuh. []

Berita terkait
Banjir Kepung Semarang, 21 Penerbangan Ahmad Yani Terganggu
Bandara Ahmad Yani Semarang menutup sementara operasionalnya imbas banjir. 21 penerbangan jadi tertunda keberangkatan maupun kedatangannya.
Warga Korban Banjir di Semarang Meninggal Tersetrum
Seorang warga terdampak banjir di Semarang meninggal dunia tersetrum. Ia tersengat arus listrik saat menancapkan steker ke colokan.
Hujan 2 Hari, 10 Kecamatan di Kota Semarang Terendam Banjir
10 kecamatan di Kota Semarang terendam banjir. Hujan deras dan lama selama dua hari terakhir membuat sungai dan drainasi tak mampu menampung air.