Semarang - Nahas menimpa salah satu warga terdampak banjir di Kota Semarang, Jawa Tengah. M Imron, tinggal di Kelurahan Bugangan, Kecamatan Semarang Timur, meninggal dunia setelah tersengat aliran listrik rumahnya yang tengah tergenang air.
Kejadian tragis yang menimpa Imron di rumahnya di Jalan Serayu 2 Nomor 3, RT 2 RW 7 Kelurahan Bugangan ini terjadi Sabtu, 6 Februari 2021, sekitar pukul 09.00 WIB. Pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang membenarkan peristiwa tersebut.
“Kronologinya, saat itu rumah korban kebanjiran. Kurang lebih pukul 09.00 WIB, korban hendak menancapkan steker ke colokan listrik,” kata Sekretaris BPBD Kota Semarang, Winarsono.
Korban hendak menancapkan steker ke colokan listrik.
Sejumlah keluarga dan warga sekitar yang mengetahui Imron tersetrum, langsung berupaya mematikan aliran listrik guna mencegah korban lain mengingat saat itu lokasi tengah tergenang air. Korban selanjutnya diupayakan pertolongan pertama namun sudah meninggal dunia.
“Korban dievakuasi dan dibawa ke Balai RW. Sudah ditangani oleh keluarga dibantu pengurus RT dan RW setempat,” katanya.
Hingga saat ini, BPBD Kota Semarang cukup kewalahan menerima laporan kejadian bencana, baik banjir maupun tanah longsor. Banjir mengepung Semarang di sejumlah titik di 10 kecamatan. Sedangkan tanah longsor juga telah memakan korban satu orang meninggal dan satu dalam pencarian di Jomblang, Candisari.
“Kami terjunkan personel ke lapangan, mengirim bantuan, evakuasi hingga mendirikan dapur umum,” katanya.
Baca juga:
- Talut SMPN 19 Semarang Ambrol, Suara Gemuruh Kejutkan Warga
- Per 1 Februari, Arus Lalin Stasiun Tawang Semarang Dialihkan
- 428 Jenazah Covid Dimakamkan di TPU Jatisari Semarang
Sementara itu, di sejumlah titik di Kota Semarang, banjir belum ada tanda-tanda surut. Seperti di kawasan Tlogosari, Kecamatan Pedurungan. Tak hanya masih tergenang, aliran listrik di daerah tersebut dimatikan sementara guna mencegah kejadian warga tersetrum terulang.
"Sudah sejak siang tadi dimatikan. Banjir juga masih menggenang," ujar Totok, warga Tlogosari. []