Banjir di Boja Kendal: Bapak Meninggal, Anak Masih Dicari

Banjir bandang di Boja Kendal menyebabkan bapak dan anak terseret arus sungai. Bapak ditemukan meninggal dunia, anak masih dicari.
Petugas SAR gabungan melakukan pencarian dua korban, bapak dan anak, korban banjir bandang di Boja, Kendal. Bapak ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, Jumat, 20 November 2020. (Foto: Tagar/Basarnas Semarang)

Semarang - Bapak dan anak, warga Desa Kedungsari, Kecamatan Singorojo, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, hanyut setelah diterjang banjir bandang di Desa Duwet, Kecamatan Boja. Bapak ditemukan meninggal dunia, sedangkan anaknya masih dalam pencarian. 

Kepala Basarnas Semarang Nur Yahya mengungkapkan dua korban diketahui bernama Rudi Waluyo, 53 tahun, dan Nadia Rully, 25 tahun. Hujan deras yang terjadi pada Kamis malam, 19 November 2020, memicu terjadinya banjir bandang di Desa Duwet. 

Sekitar pukul 19.00 WIB, dua korban yang tengah berboncengan menggunakan sepeda motor melintasi jalanan desa tersebut. Keduanya tidak menyadari akan adanya air bah yang datang secara tiba-tiba dari parit yang ada di pinggir jalan. Mereka terjatuh dan terseret arus banjir. 

"Di sebelah jalan desa tersebut ada parit yang agak dalam. Diduga mereka terjatuh dan terseret masuk ke parit tersebut dan hanyut karena arus sangat kencang" ungkap Yahya, Jumat, 20 November 2020.

Ditemukan di sekitar Sungai Gendengan, Boja dalam keadaan meninggal dunia, kurang lebih empat kilometer dari lokasi awal kejadian.

Petugas SAR gabungan, beserta warga kemudian melakukan upaya pencarian terhadap dua korban. Motor yang digunakan bapak dan anak malang itu akhirnya ditemukan.

"Motornya nomrr polisi H 2723 AG sudah ditemukan dan dievakuasi tadi malam tidak jauh dari tempat kejadian," ujar dia. 

Hanya saja, dua pengendaranya belum ditemukan. Tim SAR gabungan yang berupaya melakukan penyisiran dari sisi kanan dan kiri parit sejauh dua kilometer belum menemukan tanda-tanda keberadaan dua korban. Pencarian pun sementara dihentikan.

"Arus yang deras dan kondisi gelap menjadi kendala," sebut dia. 

Pencarian lanjutan digelar mulai tadi pagi. Puluhan petugas SAR dan relawan bergerak kembali menyusuri parit. Mereka masuk ke air guna meneliti setiap sudut sungai. Pencarian ini dilakukan sejauh tiga kolimeter hingga muara parit di Sungai Dung Begal.  

Bahkan pencarian terus dilanjutkan hingga aliran Sungai Gendengan. Hasilnya, sekira pukul 09.20 WIB, petugas SAR gabungan menemukan Rudi Waluyo. Nahas, Rudi ditemukan sudah dalam kondisi meninggal dunia.  

"Korban ditemukan atas nama bapak Rudi Waluyo, 53 tahun, ditemukan di sekitar Sungai Gendengan, Boja dalam keadaan meninggal dunia, kurang lebih empat kilometer dari lokasi awal kejadian," tutur Yahya.

Baca juga: 

Korban Rudi ditemukan di aliran sungai di belakang pemancingan Lembah Slamet, di antara sampah-sampah yang ikut hanyut terbawa banjir. Saat ditemukan, korban masih lengkap menggenakan helmnya.

"Korban berhasil dievakuasi dan dibawa ke puskesmas Boja untuk pemeriksaan lebih lanjut, sekaligus diserahkan ke keluarganya," kata dia. 

Sementara itu, pencarian terhadap anak korban, Nadia Rully juga masih tetap berlanjut. "Semoga tim SAR gabungan diberi keselamatan dalam pencarian dan korban cepat ditemukan," imbuh Yahya. [] 

Berita terkait
Sekeluarga di Sumpiuh Banyumas Kena Longsor, 1 Masih Dicari
Sekeluarga di Sumpiuh, Banyumas tertimpa longsor. Ibu dan dua anak sudah ditemukan meninggal. Bapak masih dicari.
Korban Longsor Banyumas Ditemukan Tertimbun Tanah 1,5 Meter
Korban terakhir bencana alam tanah longsor di Sumpiuh Banyumas akhirnya ditemukan. Basuki, ditemukan meninggal tertimbun Tanah 1,5 meter.
Grumbul Nusapule, Dusun Terisolasi Banjir di Banyumas
Grumbul Nusapula, dusun di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, yang selalu terisolasi tiap hujan datang.
0
PBB Serukan Taliban Batalkan Pembatasan Hak Perempuan
Dewan Keamanan (DK) PBB juga terus menekan otoritas Taliban untuk membatalkan pembatasan pada perempuan dan untuk menstabilkan negara