Banyumas - Satu keluarga di Dukuh Siganti, RT 02 RW 01, Desa Banjarpanepen, Kecamatan Sumpiuh, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, tertimpa tanah longsor. Tiga orang ditemukan meninggal dunia, satu orang masih dicari.
Informasi yang diterima Tagar, peristiwa tanah longsor terjadi pada Selasa dini hari, 17 November 2020, sekira pukul 02.00 WIB. Sebelumya, kawasan Banjarpanepen diguyur hujan deras cukup lama membuat tanah di desa itu bergerak dan menimpa tiga rumah warga.
Satu rumah yang dihuni keluarga Basuki, 52 tahun, paling parah terdampak. Bahkan Basuki bersama istrinya, Wagiati serta dua anak, Lucas, 11 tahun dan Yudas, 7 tahun, tertimbun material bangunan rumah dan tanah longsor. Anak pertama Basuki selamat karena sedang berada di rumah saudaranta.
Para korban diduga masih terlelap tidur ketika tanah longsor dari tebing perbukitan di belakang rumahnya datang menerjang. Sementara penghuni dua rumah lainnya, depan rumah keluarga Basuki, berhasil keluar menyelamatkan diri.
Area longsoran yang cukup luas dan medan cukup sulit, kami membagi tiga sektor pencarian di area longsoran yang kami curigai adanya korban.
Kepala Basarnas Cilacap I Nyoman Sidakarya mengungkapkan mendapat informasi tersebut pihaknya langsung mengirimkan satu regu SAR, bergabung dengan dengan tim SAR, relawan dan warga guna melakukan pencarian.
"Setelah mengetahui info tersebut kami langsung memberangkatkan satu regu beserta peralatan lengkap, seperti tiga unit rescue car, satu set alat ektrikasi, alkon dan lainya untuk berangkat ke lokasi kejadian," kata dia, Selasa malam, 17 November 2020.
Di awal pencarian, tim SAR gabungan menemukan korban Wagiati sekitar pukul 08.30 WIB. Perempuan itu ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
"Saat pencarian kondisinya gerimis. Area longsoran yang cukup luas dan medan cukup sulit, kami membagi tiga sektor pencarian di area longsoran yang kami curigai adanya korban," ujar Nyoman.
Perjuangan tim SAR gabungan kembali membuahkan hasil. Berturut-turun korban Lucas dan Yudas ditemukan pada pukul 14.40 WIB dan 16.20 WIB. Senasib dengan ibunya, dua anak itu dievakuasi dalam keadaan meninggal dunia.
"Jenazah para korban langsung dibawa ke Puskesmas Sumpiuh 2 untuk perawatan," ujar dia.
Baca juga:
- Persiapan Warga Tempel Sleman Hadapi Banjir Lahar Merapi
- 10 Kelurahan di Kota Tegal Rawan Banjir, Ini Penjelasannya
- Banjir Solok Selatan, BPBD: Akibat Penyempitan Aliran Sungai
Hingga petang hari, keberadaan korban Basuki belum ditemukan tanda-tandanya. Proses pencarian akhirnya dihentikan lantaran hari sudah beranjak malam.
"Pencarian akan kami lanjutkan besok (hari ini) dan rencananya alat berat dari Dinas Pekerjaan Umum akan kami turunkan untuk membantu proses pencarian," imbuh dia.
Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyumas Titik Puji Astuti, kejadian tanah longsor hingga menimbulkan korban jiwa juga terjadi di Desa Bogangin, Sumpiuh.
Secara keseluruhan, mulai Senin, 16 November 2020 hingga Selasa kemarin tercatat ada 67 kejadian tanah longsor dan 11 kejadian banjir di wilayah Banyumas. []